Tuesday, April 23, 2013

Bunga (Puspa) Nasional Indonesia

Bunga (Puspa) Nasional Indonesia Bunga Nasional Indonesia adalah tiga jenis bunga yang ditetapkan oleh pemerintah dengan harapan mampu mewakili karakteristik bangsa dan negara Indonesia. Ketiga bunga nasional Indonesia tersebut adalah bunga melati (Jasminum sambac) yang ditetapkan sebagai puspa bangsa, bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) sebagai puspa pesona, dan padma raksasa atau bunga bangkai (Rafflesia arnoldi) sebagai puspa langka. Bunga nasional Indonesia yang terdiri atas tiga jenis bunga tersebut ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor Tahun 1993 tentang yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto. Selain bunga nasional, Indonesia juga memiliki 3 satwa (fauna) nasional yang menjadi maskot bangsa Indonesia. Ketiga satwa nasional tersebut adalah komodo atau ora (Varanus komodoensis) sebagai satwa nasional, ikan siluk merah atau arwana sebagai satwa pesona, dan elang jawa (Spizaetus bartelsi) sebagai satwa langka. Ketiga bunga (puspa) nasional Indonesia selengkapnya adalah sebagai berikut; 1. Bunga Melati Putih (Jasminum sambac), Puspa Bangsa. Melati (Jasminum sambac), puspa bangsa Bunga melati (Jasminum sambac) atau disebut juga melati putih merupakan salah satu spesies melati yang berasal dari Asia Selatan. Tanaman perdu ini tersebar mulai dari daerah Hindustan, Indochina, Malaysia, hingga ke Indonesia. Bunga melati putih ditetapkan sebagai puspa bangsa, satu diantara tiga bunga nasional Indonesia. Melati (Jasminum sambac) merupakan tanaman perdu, berbatang tegak merayap, hidup menahun. Melati tumbuh baik di iklim panas tropik, kondisi tanah ringan, porus, berpasir sampai agak liat. Bunga melati berukuran kecil, umumnya berwarna putih, petala (mahkota bunga) selapis atau bertumpuk. Daun bentuk membulat. Ada sekitar 200 jenis melati yang sudah teridentifikasi, tetapi hanya 8-9 jenis yang umum dibudidayakan. Di Indonesia ada banyak nama lokal yang diberikan kepada bunga melati seperti, menuh (bali), Meulu Cina, Meulu Cut (Aceh), Malete (Madura), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), dan Mundu (Bima, Sumbawa). Melati mempunyai bentuk mahkota yang sederhana. Melati memiliki bunga berwarna putih suci. Melati memiliki aroma yang lembut menenangkan. Melati tidak membutuhkan pemeliharaan yang rumit. Harga melati yang merakyat (relatif murah). Dari semua kelebihan melati itu, tidak berlebihan jika kemudian melati ditetapkan sebagai bunga bangsa, salah satu dari 3 bunga nasional Indonesia. Klasifikasi ilmiah melati adalah sebagai berikut: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Lamiales; Famili: Oleaceae; Genus: Jasminum; Spesies: Jasminum sambac. Sinonim: Nyctanthes sambac 2. Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis), Puspa Pesona. Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis), puspa pesona Bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) ditetapkan sebagai puspa pesona, salah satu dari tiga puspa nasional Indonesia. Bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan salah satu jenis anggrek (Orchidaceae) yang mempunyai ciri khas kelopak bunga yang lebar dan berwarna putih. Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) tumbuh liar dan tersebar luas mulai dari Indonesia, Indonesia, Papua, Filipina, Malaysia hingga ke Australia. Anggrek bulan hidup secara epifit yaitu menempel pada batang atau cabang pohon inang. Secara liar anggrek bulan mampu tumbuh hingga pada ketinggian 600 meter dpl. Keelokan anggrek bulan ini yang kemudian mempesona semua pihak. Keelokannya yang mempesona menjadi dasar pertimbangan sehingga anggrek bulanpun ditetapkan sebagai puspa (bunga) pesona menyandingi puspa bangsa dan puspa langka. Selengkapnya mengenai bunga pesona ini silahkan membaca artikel berjudul Anggrek Bulan Puspa Pesona Indonesia . Klasifikasi ilmiah anggrek bulan adalah sebagai berikut: Karajan: Plantae; (tanpatingkat) Monocots; Ordo: Asparagales; Familia: Orchidaceae; Subsuku: Epidendroideae; Genus: Phalaenopsis; Spesies: Phalaenopsis amabilis 3. Padma Raksasa (Rafflesia arnoldi), Puspa Langka. Padma raksasa (Rafflesia arnoldi), puspa langka Padma Raksasa (Rafflesia arnoldi) ditetapkan menjadi puspa langka melengkapi Melati Putih (puspa bangsa) dan Anggrek Bulan (puspa pesona). Selain menjadi salah satu dari bunga nasional, Rafflesia arnoldii juga menjadi flora identitas provinsi Bengkulu. Rafflesia arnoldii atau padma raksasa yang merupakan tanaman endemik Sumatera merupakan satu dari sekitar 30-an jenis Rafflesia yang ditemukan di Asia Tenggara, mulai dari semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatra, dan Filipina. Dinamakan padma raksasa lantaran ukuran bunganya yang mampu mencapai diameter 100 cm dengan berat 10 kg. Tubuhan yang ditetapkan sebagai puspa langka ini tidak memiliki batang, daun, maupun akar yang sebenarnya. Tumbuhan ini hidup secara endoparasit pada tumbuhan inangnya. Satu-satunya bagian tumbuhan Rafflesia yang dapat dilihat di luar tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima. Sampai saat ini Rafflesia arnoldii tidak pernah berhasil dikembangbiakkan di luar habitat aslinya dan apabila akar atau pohon inangnya mati, Raflesia akan ikut mati. Oleh karena itu Raflesia membutuhkan habitat hutan primer untuk dapat bertahan hidup. Mungkin lantaran hal ini yang kemudian menjadi dasar pertimbangan sehingga padma raksasa ditetapkan sebagai puspa langka Indonesia. Bersama melati putih (puspa bangsa) dan anggrek bulan (puspa pesona), Rafflesia arnoldii menjadi bunga nasional Indonesia. Patma raksasa sering disamakan dengan bunga bangkai (Amorphpophallus titanium). Padahal keduanya adalah bunga yang berbeda. Silahkan membaca perbedaannya di artikel Perbedaan Rafflesia Arnoldii dan Bunga Bangkai. Klasifikasi ilmiah padma raksasa adalah sebagai berikut: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Malpighiales; Famili: Rafflesiaceae; Genus: Rafflesia; Spesies: Rafflesia arnoldi Ketiga bunga kebanggan Indonesia ini diharapkan mampu mewakili karakteristik bangsa dan negara Indonesia. Karena itu ketiganya kemudian ditetapkan sebagai bunga (puspa) nasional Indonesia.

Macam-Macam Anggrek

Macam-Macam Anggrek Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum) Anggrek Terbesar Posted on 18 Juli 2010 Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan anggrek terbesar, paling besar dan paling berat diantara jenis-jenis anggrek lainnya. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan mempunyai panjang malai hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya tanaman ini layak menyandang predikat sebagai anggrek terbesar dan terberat atau anggrek raksasa. Anggrek tebu sering disebut juga sebagai anggrek macan (meskipun rancu Grammatophyllum scriptum yang memiliki nama serupa), anggrek harimau, dan anggrek ratu. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Sugar Cane Orchid, Giant Orchid, atau Queen of the Orchids. Dalam bahasa latin (nama ilmiah) anggrek tebu disebut sebagai Grammatophyllum speciosum yang bersinonim dengan Grammatophyllum cominsii (Rolfe 1891), G. fastuosum (Lindl. & Paxton 1851 & Paxton 1851), G. giganteum (Rchb ex Blume. 1877), G. macranthum (Rchb. 1862), G. pantherinum (Rchb. 1878), G. pantherinum (Rchb.f 1878), G. papuanum (JJ Sm.), G. sanderianum (hort. 1893), G. wallisii (Rchb. 1877),Pattonia macrantha (Wight 1852). Ciri-ciri. Ciri utama anggrek tebu adalah ukurannya yang besar. Malai dapat tumbuh mencapai ketinggian 2,5 – 3 meter dengan diameter sekitar 1,5-2 cm. Dalam setiap malai bisa memiliki puluhan, bahkan mencapai seratus kuntum bunga yang masih-masing bunga berdiameter sekitar 10 cm. Sosok batangnya ini memang mirip dengan tebu lantaran itu kemudian anggrek ini terkenal sebagai anggrek tebu. Bunga anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) berwarna kuning dengan bintik-bintik berwarna coklat, merah atau merah kehitam-hitaman. Bunga anggrek tebu tahan lama dan tidak mudah layu. Meskipun telah dipotong dari batangnya bunga raksasa yang super besar dan berat ini mampu bertahan 2 bulan. Persebaran dan Konservasi. Tanaman anggrek tebu tersebar secara alami mulai dari Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, Indonesia, hingga New Guinea. Di Indonesia anggrek tebu tersebar ulai dari pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Tanaman bunga anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) tumbuh di sela-sela atau pangkal pohon besar di daerah dataran rendah yang beriklim tropis. Anggrek tebu membutuhkan sinar matahari langsung. Keunikan dan langkanya tanaman anggrek terbesar dan terberat ini membuat anggrek tebu menjadi salah satu anggrek yang dilindungi di Indonesia. Diantara sobat, terutama pecinta anggrek, ada yang telah membudidayakan jenis anggrek tebu ini? Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Ordo: Asparagales Famili: Orchidaceae Subfamili: Epidendroideae Suku: Cymbidieae Genus: Grammatophyllum Spesies: Grammatophyllum speciosum. Nama Binomial: Grammatophyllum speciosum ( Blume 1825). Nama Indonesia: Anggrek tebu Referensi: orchids.wikia.com; anggrek.org (gambar) Anggrek Hitam Liar Makin Kelam Posted on 21 Januari 2010 Gambar Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata) Anggrek hitam adalah salah satu spesies anggrek yang dilindungi di Indonesia karena terancam kepunahan di habitat aslinya. Anggrek hitam yang dalam bahasa latin disebut Coelogyne pandurata merupakan flora identitas (maskot) propinsi Kalimantan Timur. Populasi anggrek hitam (Coelogyne pandurata) di habitat asli (liar) semakin langka dan mengalami penurunan yang cukup drastis karena menyusutnya luas hutan dan perburuan untuk dijual kepada para kolektor anggrek. Anggrek hitam (Coelogyne pandurata), sebagaimana namanya, mempunyai ciri khas pada bunganya yang memiliki lidah (labellum) berwarna hitam. Anggrek langka ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Black Orchid”. Sedangkan di Kalimantan Timur, Anggrek Hitam yang langka ini mempunyai nama lokal “Kersik Luai”. Meskipun Anggrek hitam identik dengan Kalimantan tetapi jenis anggrek ini selain di hutan liar Kalimantan juga tumbuh liar di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Mindanao, Pulau Luzon dan Pulau Samar Filipina. Ciri-ciri Angrrek Hitam. Jenis anggrek ini dinamakan Anggrek hitam lantaran memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Jumlah bunga dalam tiap tandan antara 1 hingga 14 kuntum atau lebih. Garis tengah tiap bunga sekitar 10 cm. Daun Kelopak berbentuk lanset, melancip, berwama hijau muda, panjang 5 – 6 cm, lebar 2 -3 cm. Daun mahkota berbentuk lanset melancip berwarna hijau muda bibir menyerupai biola, tengah-tengahnya terdapat 1 alur, pinggirnya mengeriting, berwama hitam kelam atau coklat tua. Daun Anggrek hitam berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang berkisar antara 40 – 50 cm dan lebar antara 2 -10 cm. Sedangkan buah Anggrek hitam berbentuk jorong dengan panjang sekitar 7 cm dan lebar antara 2 – 3 cm. Dari keseluruhan bunga tidak banyak yang menjadi buah. Ciri khas anggrek hitam lainnya yang membedakan dengan jenis anggrek lainnya adalah mengeluarkan bau semerbak. Biasanya tanaman itu mekar pada Maret sampai Juni. Anggrek hitam sebagaimana anggrek pada umumnya, tumbuh menumpang pada tumbuhan lain (epifit). Biasanya anggrek langka ini menempel pada pohon tua yang hidup di daerah pantai atau rawa. Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) tumbuh di tempat teduh. Umumnya jenis anggrek yang menjadi fauna identitas Kalimantan Timur ini tumbuh di dataran rendah pada pohon-pohon tua, di dekat pantai atau di daerah rawa dataran rendah yang cukup panas dan dekat sungai-sungai di hutan basah. Tanaman yang epifit (hidup menumpang di tumbuhan lain) ini berkembang biak dengan dengan biji. Namun Anggrek hitam juga dapat dikembangbiakkan dengan cara memisahkan umbi semunya. Anggrek Hitam Liar yang Makin Kelam. Populasi anggrek hitam (Coelogyne pandurata) di habitatnya yang liar semakin hari semakin langka. Meskipun menurut PP Nomor 7 Tahun 1999 anggrek ini dilindungi dan dilarang diperdagangkan bebas (kecuali hasil penangkaran), namun perburuan yang dilakukan untuk mengambil dan menjual jenis anggrek ini ke kolektor anggrek tidak kunjung mereda. Selain itu, mulai beralihnya fungsi hutan untuk perkebunan dan pemukiman serta terjadinya kebakaran hutan yang terjadi tiap tahun semakin membuat populasi Anggrek hitam di alam liar semakin terancam kepunahan. Mungkin para pecinta dan kolektor anggrek sebelum membeli Anggrek hitam musti teliti, apakah anggrek hitam yang dibeli itu hasil penangkaran atau hasil perburuan dari alam liar. Meskipun banyak pecinta anggrek yang mengoleksi Anggrek hitam, tetapi kepunahan spesies ini di alam bebas tetap merupakan kerugian yang besar bagi biodeversity Indonesia. Jangan sampai para pecinta anggrek justru menjadi penyebab utama kepunahan Anggrek hitam di alam liar. Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Liliopsida; Ordo: Asparagales; Famili: Orchidaceae; Genus: Coelogyne; Spesies: Coelogyne pandurata; Nama binomial: Coelogyne pandurata Referensi: zipcodezoo.com/Plants/C/Coelogyne_pandurata/ Gambar: www.anggrek.org/coelogyne-pandurata.html; Anggrek Hartinah Anggrek Tien Soeharto Posted on 13 September 2009 Bunga Anggrek Hartinah (Cymbidium hartinahianum) Anggrek Hartinah atau Anggrek Tien Soeharto (Cymbidium hartinahianum) merupakan salah satu jenis tumbuhan anggrek yang endemik (hanya tumbuh di daerah tertentu) Sumater Utara, Indonesia. Jenis anggrek yang diketemukan pertama kali pada tahun 1976 ini bisa diketemukan di Desa Baniara Tele Kecamatan Harian Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Anggrek Tien Soeharto atau sering disebut juga sebagai Anggrek Hartinah (Cymbidium hartinahianum) merupakan anggrek tanah yang hidup merumpun. Anggrek Tien Soeharto ini mengingatkan saya akan komentar Pakde Cholik, pemilik blog abdulcholik.com dalam postingan Alamendah Blog yang berjudul Perbedaan Rafflesia Arnoldii dan Bunga Bangkai. Terlontarlah sebuah pertanyaan; “…Apakah ada bunga atau tumbuhan yang namanya diambil dari nama orang Indonesia ?…”. Sebuah pertanyaan yang terlahir dari keresahan akan sederet penemuan satwa dan flora Indonesia yang banyak dilakukan oleh peneliti asing sedangkan peneliti bangsa sendiri terkesan lebih sukan di balik meja. Sehingga berbagai tanaman Indonesia pun mempunyai nama asing. Di antara tumbuhan Indonesia yang dinamai dengan nama orang Indonesia adalah Anggrek Tien Soeharto atau disebut juga Anggrek Hartinah yang dalam bahasa latinnya disebut Cymbidium hartinahianum. Anggrek ini ini “>pertama kali ditemukan oleh Rusdi E Nasution, seorang peneliti dari Herbarium LBN/LIPI Bogor pada tahun 1976. Ketika itu anggrek ini tidak ditemukan dalam berbagai pusta maupun dalam koleksi. Kemudian oleh peneliti tersebut bersama peneliti lainnya J.B. Comber memberi nama ilmiah Cymbidium hartinahianum yang juga berarti anggrek Tien Soeharto pada hasil temuannya. Penabalan (penamaan) pada jenis anggrek ini merupakan penghargaan atas jasa-jasa Ibu Tien Soeharto dalam rangka pengembangan dunia peranggrekan di Indonesia. Ciri-ciri Fisik Anggrek Hartinah Anggrek Hartinah (Tien Soeharto) merupakan salah satu anggrek tanah dengan pertumbuhan merumpun. Spesies anggrek ini menyukai tempat terbuka diantara rerumputan serta tanaman lain seperti jenis paku-pakuan, kantong semar, dan lain-lain pada ketinggian 1.700 meter diatas permukaan laut. Daunnya berbentuk pita berujung meruncing dengan panjang 50-60 cm. Bunganya berbentuk bintang bertekstur tebal. Daun kelopak dan daun mahkotanya hampir sama besar, permukaan atasnya berwarna kuning kehijauan dan permukaan bawahnya kecoklatan dengan warna kuning pada bagian tepinya. Konservasi Anggrek Hartinah Anggrek Hartinah atau Tien Soeharto (Cymbidium hartinahianum) merupakan tumbuhan endemik Sumatera Utara sehingga dalam habitat alami hanya dapat diketemukan di Sumatera Utara saja. Habitatnya dapat ditemukan di Desa Baniara Tele Kecamatan Harian Kabupaten Samosir (berbatasan dengan Kabupaten Dairi). Anggrek Hartinah ini bersama puluhan anggrek lainnya seperti anggrek Hitam, Anggrek Bulan Bintang dan lain-lain dikategorikan sebagai tanaman yang dilindungi berdasarkan Peraturan pemerintah Nomor 7 tahun 1999. Sehingga tumbuhan berfamili Orchidaceae ini tidak diperbolehkan diperjualbelikan kecuali untuk generasi ketiga. Generasi ketiga adalah tumbuhan hasil penangkaran yang telah mendapatkan izin dari pihak yang berwenang, biasanya BKSD. Anggrek Hartinah ini telah dapat ditangkarkan di luar habitat aslinya. Salah satunya adalah di Kebun Raya Bogor. Klasifikasi ilmiah: Kingdom: Plantae (Tumbuhan); Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh); Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji); Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga); Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil); Sub Kelas: Liliidae; Ordo: Orchidales; Famili: Orchidaceae (anggrek-anggrekan); Genus: Cymbidium; Spesies: Cymbidium hartinahianum Referensi: PP No. 7 Tahun 1999; dephut.go.id; www.plantamor.com; culturesheet.org; Foto: dephut.go.id Anggrek Bulan Puspa Pesona Indonesia Posted on 23 April 2010 Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan salah satu bunga nasional Indonesia, Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) ditetapkan sebagai Puspa Pesona Indonesia mendampingi bunga melati (Jasminum sambac) yang ditetapkan sebagai puspa bangsa Indonesia dan padma raksasa (Rafflesia arnoldii) sebagai puspa langka Indonesia. Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan salah satu anggota genus Phalaenopsis, genus yang pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume. Phalaenopsis sendiri sedikitnya terdiri atas 60 jenis (spesies) dengan sekitar 140 varietas yang 60 varietas diantaranya terdapat di Indonesia. Pesona anggrek bulan Di Indonesia, anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) pertama kali ditemukan di Maluku. Anggrek bulan memiliki beberapa nama daerah seperti anggrek wulan (Jawa dan Bali), anggrek terbang (Maluku), dan anggrek menur (Jawa). Pemerintah menetapkan anggrek bulan sebagai puspa pesona mendampingi melati (puspa bangsa), dan padma raksasa (puspa langka) berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1993. Pesona Anggrek Bulan. Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan jenis anggrek (Orchidaceae) yang mempunyai ciri khas kelopak bunga yang lebar dan berwarna putih. Meskipun saat ini sudah banyak anggrek bulan hasil persilangan (anggrek bulan hibrida) yang memiliki corak dan warna beragam jenis. Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar anggrek bulan berwarna putih berbentuk bulat memanjang dan terasa berdaging. Bunga anggrek bulan memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih. Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) tumbuh liar dan tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua, hingga ke Australia. Anggrek bulan hidup secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan. Secara liar anggrek bulan mampu tumbuh subur hingga ketinggian 600 meter dpl. Lantaran keindahannya itu wajar jika kemudian anggrek bulan ditetapkan sebagai puspa pesona, satu diantara 3 bunga nasional Indonesia. Anggrek bulan ditetapkan sebagai puspa pesona mendampingi melati (puspa bangsa) dan padma raksasa (puspa langka). Meskipun banyak pehobi anggrek yang membudidayakan anggrek bulan. Juga banyak yang melakukan persilangan sehingga memunculkan varietas-varietas baru anggrek bulan hibrida, namun kelestarian puspa pesona ini di alam liar tetap semakin terdesak oleh hilangnya habitat sebagai akibat deforestasi hutan baik akibat penebangan liar ataupun kebakaran hutan. Anggrek bulan di alam liar kini membutuhkan perhatian tersendiri. Jangan sampai sang puspa pesona memudar pesonanya. Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Plantae; Ordo: Asparagales; Familia: Orchidaceae; Subsuku: Epidendroideae; Genus: Phalaenopsis; Spesies: Phalaenopsis amabilis Sinonim: Epidendrum amabile L. (basionym); Cymbidium amabile (L.) Roxb.; Synadena amabilis (L.) Raf.; Phalaenopsis grandiflora Lindl.; Phalaenopsis grandiflora var. aurea auct.; Phalaenopsis amabilis var. aurea (auct.) Rolfe; Phalaenopsis gloriosa Rchb.f. Referensi: nostalgia.tabloidnova.com; carahidup.um.ac.id (gambar)

8 Buah-Buahan yang Dapat Meningkatkan Gairah Seks

8 Buah-Buahan yang Dapat Meningkatkan Gairah Seks Jika nenek moyang kita mengandalkan aneka ramuan dari tumbuh-tumbuhan obat (jamu) untuk meningkatkan daya seksualitas dan performa seks, Anda juga bisa membuat ramuan Anda sendiri. Tak harus bergantung pada obat-obatan kimia yang kemungkinan memiliki efek samping berbahaya, ramuan alami ini memiliki kemampuan yang tak kalah berbeda. Apakah rasanya akan pahit seperti yang Anda bayangkan? Tidak! ramuan yang ini tentunya rasanya manis dan Anda pasti suka. Semuanya ala buah-buahan, karena semua orang pasti suka buah-buahan. Melengkapi menu makan Anda, beberapa buah inilah rahasia ramuan roket yang akan membawa Anda melesat ke luar angkasa. 1. Pisang Semua mengenal buah yang satu ini, warna kulitnya yang kuning menggiurkan dan rasanya yang manis membuat Anda tak dapat menolaknya. Membantu meningkatkan libido khususnya pada pria, kandungan potasium dan vitamin B-nya akan mendongkrak energi di dalam tubuh yang diperlukan untuk melakukan aktivitas seksual Anda. 2. Alpukat Buah kecantikan yang kaya vitamin E ini sempat diberi julukan “Pohon testikel” oleh suku Aztec. Kandungan folic acid yang tinggi baik untuk meningkatkan libido Anda dan si dia. Dengan kandungan potasium dan vitamin B di dalamnya, Alpukat menjadi buah yang pas untuk dipilih sebagai salah satu menu ramuan cinta Anda. Tak perlu ragu lagi, khasiatnya telah dibuktikan dan terjamin! 3. Delima Buah yang makin langka ini memang patut diacungi jempol. Rasanya yang manis dan menggemaskan membuat Anda penasaran. Tersusun dari ribuan biji, keunikan aroma dan rasa dapat Anda nikmati sebagai ‘buah cinta’ Anda dan si dia. Fungsinya sama, membantu meningkatkan libido Anda. Untuk itulah buah ini disebut sebagai ‘buah cinta’. Masih penasaran? Mengapa tak Anda coba saja. 4. Semangka Kaya akan sitrulin dan asam amino yang dibutuhkan untuk memperlancar peredaran darah, buah segar yang merah merona ini ternyata juga salah satu buah jagoan untuk ramuan kita kali ini. Dipercaya sitrulin yang dikandung Semangka lah yang membantu meningkatkan libido. Wah pas sekali jika Anda adalah pecinta Semangka, tak hanya kesegaran yang akan Anda dapatkan, sebuah langkah manis menuju honeymoon berikutnya juga akan Anda rasakan. 5. Strawberry Kaya akan kandungan zinc, buah manis yang satu ini juga mampu membantu meningkatkan libido Anda. Sajikan dalam bentuk jus, atau campuran salad Anda. Rasanya yang lezat tak akan membuat Anda bosan menikmatinya. 6. Kiwi Kaya akan vitamin C, begitulah yang dikenal dari buah Kiwi. Dan kandungan vitamin C nya akan membantu meningkatkan jumlah dan kualitas sperma. Kandungan vitamin C nya yang nyaris sempurna, dengan 500 – 1000 miligrams, memperbaiki kualitas sperma dan memperbanyak kesempatan si sperma membuahi telur Anda. 7. Anggur Jika minuman Anggur dapat memabukkan, buahnya juga membuat Anda semakin dimabuk cinta. Buah yang satu ini dikenal pada abad pertengahan di Yunani sebagai buah kesuburan. Kandungan vitaminnya dipercaya meningkatkan libido dan performa seks, sehingga raja-raja dan bangsawan Yunani selalu menyajikannya sebagai makanan khusus di tempat tidur. 8. Nanas Mungkin Anda akan menghindari Nanas karena meningkatkan keputihan. Berbeda efeknya jika ia dimakan pria, beberapa vitamin yang ada di dalam Nanas memperbaiki jumlah dan kualitas sperma. Bahkan beberapa orang mengkonsumsinya secara rutin untuk memperbaiki kualitas sperma yang terlalu encer.

48 Istilah Politik

48 Istilah Politik 1. Anarkisme atau dieja anarkhisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan. 2. Bupati (dari bahasa Sansekerta: bhûpati, "raja dunia"), dalam konteks Otonomi Daerah di Indonesia adalah Kepala Daerah untuk daerah Kabupaten. Seorang Bupati sejajar dengan Walikota, yakni Kepala Daerah untuk daerah Kota. Pada dasarnya, Bupati memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD Kabupaten. Bupati dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat di Kabupaten setempat. Bupati merupakan jabatan politis (karena diusulkan oleh partai politik), dan bukan Pegawai Negeri Sipil. 3. Camat merupakan pemimpin kecamatan sebagai Perangkat Daerah Kabupaten/Kota. Camat berkedudukan sebagai koordinator penyelenggaraan Pemerintahan di wilayah kecamatan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota. Camat diangkat oleh Bupati/Walikota atas usul Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat. 4. Daerah Tingkat I adalah nama pembagian administratif di Indonesia di bawah tingkat nasional. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, istilah tersebut tidak dipergunakan lagi, diganti dengan istilah Provinsi. Di Indonesia ada tiga jenis provinsi: provinsi (biasa), Daerah Istimewa dan Daerah Khusus Ibu kota. Provinsi dikepalai oleh seorang Gubernur, tetapi di Daerah Istimewa Yogyakarta, sang gubernur tidak dipilih melainkan Raja yang jabatannya diwariskan dan merupakan ahli waris dari Kesultanan Yogyakarta Hadiningrat yang bergelar Sultan. 5. Daerah Tingkat II (Dati II) adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia setelah Daerah Tingkat I (Provinsi). Dati II dapat berupa Dati II Kabupaten atau Dati II Kotamadya. Perbedaan Kabupaten dengan Kotamadya (kini bernama Kota) adalah pada demografi, luas, dan sektor usaha utama daerah. 6. Saat ini istilah Daerah Tingkat I maupun Daerah Tingkat II tidak dipergunakan lagi. Sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, Daerah Tingkat II Kabupaten dikenal dengan istilah Kabupaten saja, dan Daerah Tingkat II Kotamadya diganti dengan istilah Kota. Begitu pula, istilah Daerah Tingkat I Propinsi (memakai p) diganti dengan istilah Provinsi saja (memakai v). 7. Desa, atau udik, menurut definisi universal, adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa, sedangkan di Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut Kepala Kampung atau Petinggi. 8. Diktator adalah seorang pemimpin negara yang memerintah secara otoriter/tirani dan menindas rakyatnya. Biasanya seorang diktator naik takhta dengan menggunakan kekerasan, seringkali dengan sebuah kudeta. Tetapi ada pula diktator yang naik takhta secara demokratis. Contoh yang paling terkenal adalah Adolf Hitler. 9. Feodalisme adalah sebuah sistem pemerintahan di mana seorang pemimpin, yang biasanya seorang bangsawan memiliki anak buah banyak yang juga masih dari kalangan bangsawan juga tetapi lebih rendah dan biasa disebut vazal. Para vazal ini wajib membayar upeti kepada tuan mereka. Sedangkan para vazal pada gilirannya ini juga mempunyai anak buah dan abdi-abdi mereka sendiri yang memberi mereka upeti. Dengan begitu muncul struktur hirarkis berbentuk piramida. 10. Gubernur, dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, adalah kepala daerah untuk daerah provinsi. Pada dasarnya, Gubernur memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD. Gubernur dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat di provinsi setempat; sehingga dalam hal ini gubernur bertanggung jawab kepada rakyat. 11. Kabupaten adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia setelah provinsi, yang dipimpin oleh seorang bupati. Selain kabupaten, pembagian wilayah administratif setelah provinsi adalah kota. Secara umum, baik kabupaten dan kota memiliki wewenang yang sama. Kabupaten bukanlah bawahan dari provinsi, karena itu bupati atau walikota tidak bertanggung jawab kepada gubernur. Kabupaten maupun kota merupakan daerah otonom yang diberi wewenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya sendiri. 12. Kecamatan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kabupaten atau kota. Kecamatan terdiri atas desa-desa atau kelurahan-kelurahan. 13. Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan. 14. Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia. Penganut faham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik. 15. Kotamadya merupakan sebuah kota menengah (madya dalam bahasa Jawa). Istilah ini digunakan untuk membedakan antara kota besar (bahasa Inggris: city) dan kota kecil/menengah (bahasa Inggris: town) 16. Kebijakan Publik (Inggris:Public Policy) adalah keputusan-keputusan yang mengikat bagi orang banyak pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang dibuat oleh pemegang otoritas publik. Sebagai keputusan yang mengikat publik maka kebijakan publik haruslah dibuat oleh otoritas politik, yakni mereka yang menerima mandat dari publik atau orang banyak, umumnya melalui suatu proses pemilihan untuk bertindak atas nama rakyat banyak. 17. Menguraikan konsep kekuasaan politik kita perlu melihat pada kedua elemennya, yakni kekuasaan dari akar kata kuasa dan politik yang berasal dari bahasa Yunani Politeia (berarti kiat memimpin kota (polis)). Sedangkan kuasa dan kekuasaan kerapa dikaitkan dengan kemampuan untuk membuat gerak yang tanpa kehadiran kuasa (kekuasaan) tidak akan terjadi, misalnya kita bisa menyuruh adik kita berdiri yang tak akan dia lakukan tanpa perintah kita (untuk saat itu) maka kita memiliki kekuasaan atas adik kita. Kekuasaan politik dengan demikian adalah kemampuan untuk membuat masyarakat dan negara membuat keputusan yang tanpa kehadiran kekuasaan tersebut tidak akan dibuat oleh mereka. 18. Lurah merupakan pimpinan dari Kelurahan sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau Kota. Seorang Lurah berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat. 19. Dalam ilmu politik, legitimasi diartikan seberapa jauh masyarakat mau menerima dan mengakui kewenangan, keputusan atau kebijakan yang diambil oleh seorang pemimpin. Dalam konteks legitimasi, maka hubungan antara pemimpin dan masyarakat yang dipimpin lebih ditentukan adalah keputusan masyarakat untuk menerima atau menolak kebijakan yang diambil oleh sang pemimpin. 20. Parlemen adalah sebuah dewan perwakilan rakyat dengan anggota yang dipilih untuk satu periode. 21. Parlemen adalah sebuah lembaga legislatif. 22. Sebuah partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik - (biasanya) dengan cara konstitusionil - untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka. 23. Partisipasi secara harafiah berarti keikutsertaan, dalam konteks politik hal ini mengacu pada pada keikutsertaan warga dalam berbagai proses politik. Keikutsertaan warga dalam proses politik tidaklah hanya berarti warga mendukung keputusan atau kebijakan yang telah digariskan oleh para pemimpinnya, karena kalau ini yang terjadi maka istilah yang tepat adalah mobilisasi politik. Partisipasi politik adalah keterlibatan warga dalam segala tahapan kebijakan, mulai dari sejak pembuatan keputusan sampai dengan penilaian keputusan, termasuk juga peluang untuk ikut serta dalam pelaksanaan keputusan. 24. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang(-orang) untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan. 25. Presiden (Latin: prae-sebelum dan sedere-menduduki) adalah suatu nama jabatan yang digunakan untuk pimpinan suatu organisasi, perusahaan, perguruan tinggi, atau negara. Pada awalnya, istilah ini dipergunakan untuk seseorang yang memimpin suatu acara atau rapat (ketua); tapi kemudian secara umum berkembang menjadi istilah untuk seseorang yang memiliki kekuasaan eksekutif. Lebih spesifiknya, istilah "Presiden" terutama dipergunakan untuk kepala negara suatu republik, baik dipilih secara langsung, ataupun tak langsung. 26. Provinsi adalah nama sebuah pembagian wilayah administratif di bawah wilayah nasional. Kata ini merupakan kata pungutan dari bahasa Belanda "provincie" yang berasal dari bahasa Latin dan pertama kalinya digunakan di Kekaisaran Romawi. Mereka membagi wilayah kekuasaan mereka atas (peringkat kedua dari seluruh ke presidensial setelah kekkuasaan presiden)"provinciae". Kemungkinan kata ini berasal dari kata "provincia", yang berarti daerah kekuasaan. Kemungkinan besar ini terdiri dari kata-kata "pro" (di depan) dan "vincia" (dihubungkan). 27. Walikota merujuk kepada seorang politikus yang bertindak sebagai pemimpin sebuah kota. 28. Republik direksional adalah sebuah negara yang diperintah oleh kolose yang terdiri dari beberapa orang yang secara bersama-sama menjalankan kekuasaan sebagai Kepala Negara. Sistem pemerintahan ini berlainan baik dengan presiden dalam republik dan parlemen dalam republik. Dalam sejarah politik, istilah Directory yang berasal dari bahasa Prancis Directoire, berlaku bagi lembaga-lembaga tinggi negara secara kolegial terdiri dari beberapa anggota bertindak seperti Direktur. Sejauh ini yang terkenal adalah Directory Prancis. Namun oleh Perancis, bentuk ini pemerintah hanya dijalankan daerah jajahan yang berada di wilayah Eropa. 29. Kerajaan, wilayah di mana seorang raja memerintah. 30. Dalam sistem klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus, kerajaan/ kingdom adalah penggolongan pertama suatu makhluk hidup, yaitu apakah hewan (animalia) atau tumbuhan. 31. Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensiil, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja. 32. Sistem presidensial (presidensial), atau disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif. 33. Sistem semipresidensial adalah sistem pemerintahan yang menggabungkan kedua sistem pemerintahan: presidensiil dan parlementer. Terkadang, sistem ini juga disebut dengan Dualisme Eksekutif. Dalam sistem ini, presiden dipilih oleh rakyat sehingga memiliki kekuasaan yang kuat. Presiden melaksanakan kekuasaan bersama-sama dengan perdana menteri. Sistem ini digunakan oleh Republik Kelima Perancis. 34. Hubungan Internasional, adalah cabang dari ilmu politik, merupakan suatu studi tentang persoalan-persoalan luar negeri dan isu-isu global di antara negara-negara dalam sistem internasional, termasuk peran negara-negara, organisasi-organisasi antarpemerintah, organisasi-organisasi nonpemerintah atau lembaga swadaya masyarakat, dan perusahaan-perusahaan multinasional. Hubungan Internasional adalah suatu bidang akademis dan kebijakan publik dan dapat bersifat positif atau normatif karena Hubungan Internasional berusaha menganalisis serta merumuskan kebijakan luar negeri negara-negara tertentu. 35. Administrasi Publik (Inggris:Public Administration) adalah sektor pekerjaan, organisasi, atau aktivitas yang berhubungan dengan formulasi dan implementasi dari kebijakan yang keluarkan oleh pemerintah dan program-program untuk publik serta manajerial organisasi sektor publik. 36. Birokrasi berasal dari kata bureaucracy (bahasa inggris bureau + cracy), diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida, dimana lebih banyak orang berada ditingkat bawah dari pada tingkat atas, biasanya ditemui pada instansi yang sifatnya administratif maupun militer. 37. Adhockrasi adalah jenis organisasi adhoc pada birokrasi. Istilah ini pertama kali dipopulerkan pada tahun 1970 oleh Alvin Toffler[1], dan sejak itu menjadi sering digunakan dalam teori manajemen organisasi (terutama online organisasi), selanjutnya dikembangkan oleh para akademisi seperti Henry Mintzberg. 38. Kebijakan Publik (Inggris:Public Policy) adalah keputusan-keputusan yang mengikat bagi orang banyak pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang dibuat oleh pemegang otoritas publik. Sebagai keputusan yang mengikat publik maka kebijakan publik haruslah dibuat oleh otoritas politik, yakni mereka yang menerima mandat dari publik atau orang banyak, umumnya melalui suatu proses pemilihan untuk bertindak atas nama rakyat banyak. Selanjutnya, kebijakan publik akan dilaksanakan oleh administrasi negara yang di jalankan oleh birokrasi pemerintah. Fokus utama kebijakan publik dalam negara modern adalah pelayanan publik, yang merupakan segala sesuatu yang bisa dilakukan oleh negara untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas kehidupan orang banyak. Menyeimbangkan peran negara yang mempunyai kewajiban menyediakan pelayan publik dengan hak untuk menarik pajak dan retribusi; dan pada sisi lain menyeimbangkan berbagai kelompok dalam masyarakat dengan berbagai kepentingan serta mencapai amanat konstitusi. 39. Pemisahan kekuasaan juga disebut dengan istilah trias politica adalah sebuah ide bahwa sebuah pemerintahan berdaulat harus dipisahkan antara dua atau lebih kesatuan kuat yang bebas, mencegah satu orang atau kelompok mendapatkan kuasa yang terlalu banyak. 40. Legislatif adalah badan deliberatif pemerintah dengan kuasa membuat hukum. Legislatif dikenal dengan beberapa nama, yaitu parlemen, kongres, dan asembli nasional. Dalam sistem Parlemen, legislatif adalah badan tertinggi dan menujuk eksekutif. Dalam sistem Presidentil, legislatif adalah cabang pemerintahan yang sama, dan bebas, dari eksekutif. Sebagai tambahan atas menetapkan hukum, legislatif biasanya juga memiliki kuasa untuk menaikkan pajak dan menerapkan budget dan pengeluaran uang lainnya. Legislatif juga kadangkala menulis perjanjian dan memutuskan perang. 41. Di bawah doktrin pemisahan kekuasaan, eksekutif adalah cabang pemerintahan bertanggung jawab mengimplementasikan, atau menjalankan hukum. Figur paling senior secara de facto dalam sebuah eksekutif merujuk sebagai kepala pemerintahan. Eksekutif dapat merujuk kepada administrasi, dalam sistem presidensiil, atau sebagai pemerintah, dalam sistem parlementer. 42. Lembaga kehakiman (atau kejaksaan?) terdiri dari hakim, jaksa dan magistrat dan sebagainya yang biasanya dilantik oleh kepala negara masing-masing. Mereka juga biasanya menjalankan tugas di mahkamah dan bekerjasama dengan pihak berkuasa terutamanya polisi dalam menegakkan undang-undang. 43. Kampanye politik adalah sebuah upaya yang terorganisir bertujuan untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan para pemilih dan kampanye politik selalu merujuk pada kampanye pada pemilihan umum 44. Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme). 45. Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada rangkaian institusi politik yang digunakan untuk mengorganisasikan suatu negara untuk menegakkan kekuasaannya atas suatu komunitas politik [1]. Definisi ini tetap berlaku bahkan untuk pemerintahan yang tidak sah atau tidak berhasil menegakkan kekuasaannya. Tak tergantung dari kualitasnya, pemerintahan yang gagalpun tetap merupakan suatu bentuk pemerintahan. 46. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD 1945 atau UUD '45, adalah hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini. 47. Feodalisme adalah sebuah sistem pemerintahan di mana seorang pemimpin, yang biasanya seorang bangsawan memiliki anak buah banyak yang juga masih dari kalangan bangsawan juga tetapi lebih rendah dan biasa disebut vazal. Para vazal ini wajib membayar upeti kepada tuan mereka. Sedangkan para vazal pada gilirannya ini juga mempunyai anak buah dan abdi-abdi mereka sendiri yang memberi mereka upeti. Dengan begitu muncul struktur hirarkis berbentuk piramida. 48. Walikota merujuk kepada seorang politikus yang bertindak sebagai pemimpin sebuah kota.

Darah manusia

Darah manusia Sampel darah manusia Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni. Komposisi Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. Korpuskula darah terdiri dari: • Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%). Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia. • Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%) Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah. • Sel darah putih atau leukosit (0,2%) Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia. Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :- • albumin • bahan pembeku darah • immunoglobin (antibodi) • hormon • berbagai jenis protein • berbagai jenis garam

Manajemen Keuangan Islam

Manajemen Keuangan Islam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai bangsa yang mayoritas penduduknya beragama Islam, maka kehadiran Bank Syariah di Indonesia yang diyakini prinsip-prinsip dan operasionalnya sesuai dengan Syariah Islam adalah suatu kebutuhan sekaligus suatu keharusan, hal ini didasarkan pada keyakinan umat yang kuat bahwa Islam adalah ajaran yang tidak hanya mengatur ibadah mahdoh dan muamalah saja, tetapi juga mengatur kehidupan sosial ekonomi. Namun dalam realita kehidupan sehari-hari sebagian besar masyarakat, terutama yang berada di wilayah Rancaekek dan sekitarnya kondisi perekonomian masyarakatnya belum sesuai dengan apa yang diharapkan dan belum sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai syariah sebagaimana yang telah diajarkan dalam sistem perekonomian Islam. Ratusan tahun sudah ekonomi di dominasi oleh sistem bunga. Hampir semua sistem perjanjian ekonomi dikaitkan dengan bunga. Banyak negara yang telah mencapai kemakmurannya dengan sistem bunga ini diatas kemiskinan negara lain sehingga terus-menerus terjadi kesenjangan. Pengalaman dominasi perekonomian dengan sistem bunga selama ratusan tahun membuktikan tidak mampunya untuk menjembatani kesenjangan ini. Di dunia, diantara negara maju dan negara berkembang kesenjangan itu semakin lebar sedang didalam negara berkembang, kesenjangan itupun semakin dalam. Dalam kaitan dengan kesenjangan ekonomi yang terjadi, para ahli ekonomi tidak melihat sistem bunga sebagai bidang keladinya. Karena luput dari pengamatan, pemerintah dinegara manpun dibikin repot dengan ulah sistem bunga yang buil-in conceptnya memang bersipat kapitalistik dan diskriminalistik. Karena ketidak sadaran akan besarnya kelemahan sistem bunga, pemerintah dinegara-negara itu menjadi sibuk menambahnya dengan berbabgai kebijaksnaan dan peraturan yang memaksa para pelaku ekonomi yang di untungkan sistem bunga agar menaruh peduli kepada pelaku ekonomi yang dirugikan sistem bunga. Namun di indonesia, kita patut bersyukur bahwa sejak di keluarkannya undang-undang nomor 7 tahun 1992 dengan semua ketentuan pelaksanaannya baik berupa peraturan pemerintah, keputusan menteri keuangan, dan edaran bank indonesia, pemerintah telah memberi peluang berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Sebagai umat islam di indonesia yang mampu mensyukuri nikmat Allah itu mulai memanfaatkan peluang tersebut dengan mendukung berdirinya bank syariah, asuransi syariah, dan reksadana syariah dalam bentuk menjadi pemegang saham, menjadi penabung dan nasabah, menjadi pemegang polis, menjadi investor, dan sebagainya. Lebih dari itu banyak pula yang secara kreatif mengembangkan ide untuk berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah bukan bank lainnya seperti : modal ventura, leasing, dan pegadaian. Disajikan dalam rangka dialog Ekonomi Syariah yang diselenggarakan oleh pusat study perbankan syariah (psps) STIE “SBI” Yogyakarta, tanggal 25 Agustus 1997. Dari pengalaman mendirikan bank syariah dan asuransi syariah, serta reksadana syariah, diperlukan pengkajian lebih dalam terlebih dahulu, sehingga dengan demikian untuk berdirinya pegadaian syariah pun diperlukan pengkajian terhadap berbagai aspek secara luas dan mendalam. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Manajemen BPRS Al-Ma’soem dalam meningkatkan perekonomian islam ? 2. Bagaimana sistem atau mekanisme perhitungan bagi hasil di BPRS Al-Masoem ? 3. Produk apa saja yang ditawarkan BPRS Al-Masoem kepada masyarakat ? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui manajemen BPRS Al-Masoem 2. Untuk mengetahui sistem atau mekanisme perhitungan bagi hasil yang dilakukan BPRS Al-Masoem 3. Untuk mengetahui produk yang ditawarkan BPRS Al-Ma’soem kepda masyarakat 4. Menggali lebih dalam aspek-aspek perekonomian yang berbasis syariah BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah PT. BPRS PNM Al Ma soem Pendirian BPRS PNM Al Ma’soem bermula dari keinginan seorang pengusaha yang juga merupakan cendikiawan muslim serta tokoh masyarakat daerah Rancaekek yaitu Bapak H.Ma’soem, atas dasar keyakinannya bahwa prinsip-prinsip dan tatanan ekonomi yang berlandaskan Syariah Islam merupakan suatu kebutuhan sekaligus suatu keharusan, hal ini didasarkan pada keyakinan umat yang kuat bahwa Islam adalah ajaran yang tidak hanya mengatur ibadah mahdhah dan muamalah saja, tetapi mengatur juga kehidupan sosial ekonomi. Keadaan ini menimbulkan keprihatinan seorang pengusaha dan cendikiawan muslim yaitu Bapak H.Ma soem (Alm) dengan diprakarsai Bp.H.Nanang Iskandar Ma soem,SE.,MS bersama-sama dengan Bp. H. EntangRosadi Ma soem,SH.,MH, Bpk. H.Rus an Bpk. H.A.Hidayat,Drs dan Bp.H.Ceppy Nasahi,Ir.,MS, merintis dan mendirikan lembaga keuangan yang beroperasi atas dasar Syariah Islam yang diharapkan dapat membantu masyarakat/pengusaha muslim khususnya serta umumnya masyarakat daerah Rancaekek dan sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pada tanggal 30 September 1993 didirikanlah Perseroan dengan nama PT. BPR Al Ma soem Syariah berdasarkan akta No. 23 notaris Gina Riswara Koswara,SH Bandung serta mendapat pengesahan dari Departement Kehakiman tertanggal 3 November 1993 No. C2-11751.HT.01.01.Th.93 dan mendapat izin usaha dari Departemen Keuangan RI No. Kep/130/KM.17/1994. tertanggal 30 Mei 1994. Ruang lingkup operasional PT. BPRS Al Ma soem mula-mula hanya meliputi pembiayaan dan penerimaan simpanan dana pihak ketiga berupa tabungan dan deposito, dengan tata letak rungan di sebagian lantai II gedung bank syariah Al Ma soem yang berukuran 5 x 7 m2 serta dalam pengadministrasian/pencatatannya masih dilakukan secara manual. Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun (tepatnya tahun 1997) bank terus menunjukkan kinerja yang membaik terbukti dengan telah dilakukannya pembenahan sistem administrasi dan pelayanan kepada nasabah yang berbasis komputer, terjalinnya kerjasama dengan PT. Telkom yaitu dalam hal penerimaan pembayaran telepon, serta kerjasama pembayaran gaji seluruh karyawan Ma soem group. Sejalan dengan perubahan dan perkembangan pada tahun 2000 BPRS Al- Ma soem berhasil menarik investor untuk menanamkan modalnya dalam bentuk penyertaan, yakni ; PT. Permodalan Nasonal Madani (PNM), Persero PT. Bank Muamalat Indonesia (BMI), Tbk untuk bersama-sama mewujudkan misi dan visi yakni mengembangkan usaha kecil dan menengah kebawah. Dengan adanya penyertaan tersebut maka berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tertanggal 26 Pebruari 2001, nama perseroan diubah menjadi PT. Bank Perkreditan Rakyat Syariah PNM Al Ma soem atau disingkat PT. BPRS PNM Al Ma soem yang kemudian diaktakan dengan akta No. 7 tertanggal 24 Juli 2002 Notaris Siti Heni Rohmah, SH. Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia No. C- 22635.HT.01.04.TH.2002. Setelah masuknya investor tersebut PT. BPRS PNM Al Ma soem terus melakukan upaya peningkatan, hal ini terbukti pada tahun 2001 s.d. sekarang telah dilakukannya ; o Perbaikan sistem komputerisasi yang berbasis komputer dengan sistem on-line o Penambahan dan pembenahan SDM yang dimiliki yang mana saat ini jumlahnya mencapai 51 orang o Renovasi dan perluasan gedung yang semula 35 m2 menjadi + 500 m2 o Pelayanan kepada nasabah pembiayaan per Desember 2008 sebanyak 4.306 orang dengan total baki debet pembiayaan sebesar Rp. 33.292.897 ribu. o Pelayanan kepada nasabah tabungan dan deposito per Desember 2008 sebanyak 12.041 orang dengan total simpanan Rp. 18.260.301 ribu o Assets yang terhimpun sebesar Rp. 38.429.590 ribu. o Pelayanan kepada pelanggan telepon sebanyak 5.230 orang B. ViSI, MISI DAN MOTO PT BPRS PNM Al Ma soem VISI ”Menjalankan Muamalah dalam perbankan berdasarkan Syariah Islam serta keberadaannya mampu meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi ummat “ MISI ”Menjadi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) model, yang memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat “ MOTO ” Meraih Sukses Bersama Kemaslahatan Ummat “ Didirikannya PT. BPRS PNM Al Ma soem bertujuan ; 1. Membantu dan membina umat, khususnya pengusaha muslim, melalui berbagai jenis pembiayaan. Dari tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa didirikannya PT. BPRS PNM Al Ma soem berusaha agar dapat turut andil berperan dalam meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat, sehingga akan mengurangi kesenjangan sosial, dan secara tidak langsung ikut berperan dalam upaya pembangunan ekonomi nasional. 2. Mengelola dana umat yang ingin terbebas dari riba sesuai Syariah Islam. Salah satu alasan didirikannya PT. BPRS PNM Al Ma soem yaitu karena adanya suatu hilafiyah di kalangan kaum Muslimin perihal keberadaan Bank kaitannya dengan riba, maka PT. BPRS PNM Al Ma soem didirikan dengan sistem Syariah Islam yaitu prinsip jual beli dan bagi hasil, sehingga keraguan tersebut dapat terhapus dengan adanya bank syariah. Dan akhirnya denganadanya bank syariah ini peran aktif masyarakat Muslim terhadap roda pembangunan nasional terutama dalam bidang ekonomi keuangan akan semakin besar dan berarti sehingga membawa kemaslahatan dunia dan akhirat. 3. Membina dan meningkatkan semangat Ukhuwah Islamiyah melalui pemberdayaan ekonomi. Dengan didirikannya lembaga keuangan perbankan dengan sistem Syariah inidiharapkan keberadaan kaum Muslimin khususnya daerah Bandung serta umumnya masyarakat Muslimin Indonesia yang selama ini lebih mengedepankan ras golongan masing-masing terbuka dirinya untuk mempererat tali silaturahmi dengan cara menciptakan dan meningkatkan hubungan kerjasama dalam bidang usaha untuk kemaslahatan bersama. C. Struktur Organisasi PT BPRS PNM Al Ma soem Struktur organisasi Bank Syariah hampir sama dengan bank konvensional. Perbedaan yang mendasar adalah pada Bank Syariah terdapat Dewan Pengawasan Syariah (DPS). Fungsi dan tugas dari Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah mengawasi operasional dan produk-produk dari Bank Syariah yang harus sesuai dengan ketentuan syariah. Penetapan Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk setiap bank atau lembaga keuangan syariah lainnya harus mendapat rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional (DSN). Struktur organisasi BPRS PNM Al Ma soem senantiasa menyesuaikan diri dengan perkembangan bisnis dan sekaligus mengantisipasi dinamika lingkungan bisnis. Tujuannya adalah untuk menjadikan organisasi BPRS PNM Al Ma soem lebih fokus dan efektif. Dalam strateginya manajemen menerapkan prinsip organisasi the right man on the right place . Adapun secara lebih jelas Struktur Organsiasi BPRS PNM Al Ma soem dapat dilihat dibawah ini : Dewan Pengawas Syariah Isnen Munandar Al-Jumadi. S.Pd.I Lahir di Purwokerto, 25 Nopember 1972, dengan alamat rumah Jl. Linggar Rt. 02/03 Rancaekek – Bandung. Dewan Komisaris H. Ceppy Nasahi Ma’Soem EM, DR, IR, MS President Commisioner Lahir di Bandung pada tanggal 01 April 1962, telah dikarunia dua orang anak, dengan alamat rumah Jl. Arcamanik Endah Raya No. 52 Arcamanik Bandung. Lulus Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran pada tahun 1984 dengan gelar IR (Insinyur) khusus perhamaan tanaman / pertanian, yang kemudian pada tahun 1990 memperoleh gelar MS (Master of Science) pada fakultas Universitas Gajah Mada Bidang studi penyakit tumbuhan ilmu-ilmu pertanian, terakhir pada tahun 2010 meraih gelas DR (Doktor) pada Fakultas Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran. Rendy Putra Jaya, SE, MM Commisioner Lahir di Palembang pada tanggal 6 Maret 1961, Rendy putra Jaya memulai karir sejak tahun 1988 pada salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Kepala Cabang, Kepala Wilayah, dan Kepala Divisi Pembiayaan Usaha Kecil dan Koperasi Pada tahun 2000 bergabung dengan PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) dengan beberapa penugasan sebagai Kepala Divisi Kredit Program, Kepala Divisi Risk Management, Kepala Divisi Supervisi Bisnis dan saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Pembiayaan dan Lembaga Keuangan Mikro dan Syariah (LKM/S). Rendy Putra Jaya menyelesaikan Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Trisakti pada tahun 1985 dan mendapatkan beasiswa untuk Program Magister Manajemen di Business School of Prasetya Mulya pada tahun 1998. D. Kegiatan Usaha PT. BPRS PNM Al Ma soem PT. BPRS PNM Al Ma soem merupakan suatu lembaga keuangan bank perkreditan rakyat dengan kegiatan usaha utamanya yaitu berupa penghimpunan dana dari pihak ketiga dan menyalurkannya kembali kepada pihak yang membutuhkan dana dalam bentuk pembiayaan/piutang. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana di BPRS PNM Al Ma soem dibedakan atas prinsip Wadiah dan Mudharabah : 1. Prinsip Wadiah. Prinsip Wadiah yang diterapkan adalah Wadi ah Yad Dhamanah yang berarti BPRS PNM Al Ma soem dapat memanfaatkan dan menyalurkan dana yang disimpan serta menjamin bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh pemilik dana. Keuntungan dan kerugian dari pemanfaatan dana menjadi hak milik dan ditanggung oleh BPRS PNM Al Ma soem, dan BPRS PNM Al Ma soem dapat memberikan bonus kepada pemilik namun tidak boleh diperjanjikan dimuka. 2. Prinsip Mudharabah Prinsip Mudharabah yang diterapkan adalah Mudharabah Mutlaqah, dimana dana yang dihimpun diperlakukan sebagai investasi dan dapat dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat pengusaha/perorangan secara profesional dan memenuhi aspek syariah. Besarnya kompensasi yang akan diberikan BPRS PNM Al Ma soem kepada nasabah (nisbah dan tata cara pemberian keuntungan) tergantung dari kesepakatan pada saat terjadinya akad antara BPRS PNM Al Ma soem dengan pemilik dana (nasabah). Sesuai dengan pasal PBI 06/17/2004 megenai usaha BPRS, kegiatan penghimpunan dana yang dapat dilakukan oleh BPRS dalam bentuk simpanan meliputi : a) Tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah; b) Deposito berdasarkan prinsip mudharabah; c) Bentuk lain berdasarkan prinsip wadi ah atau mudharabah. BPRS tidak diperkenankan menerima simpanan dalam bentuk rekening giro, sekalipun berdasarkan prinsip wadi’ah. Hal ini sejalan dengan ketentuan Undang-Undang Perbankan yang tidak memungkinkan BPR untuk menerima dana simpanan dalam bentuk giro. E. Bentuk-Bentuk Penghimpunan Dana 1. Produk Tabungan BPRS PNM AL Ma’soem atau disingkat BAMS merupakan suatu lembaga keuangan Bank yang mendasarkan operasionalnya berdasarkan Syariah Islam, memberikan keleluasaan investasi TABUNGAN iB baik dikelola secara prinsip Wadi’ah maupun prinsip Mudharabah Produk Tabungan di BPRS PNM Al Ma soem yang ada saat ini sebagaimana sesuai dengan prinsip syariah adalah produk simpanan dengan prinsip Mudharabah dan Wadiah. Tabungan di BPRS PNM Al Ma’soem dapat dibedakan atas 2 (dua) jenis tabungan, yaitu Jenis Tabungan Biasa dan Jenis Tabungan Khusus. a. Tabungan Wadiah Ma’soem iB merupakan simpanan yang bersifat titipan berdasarkan prinsip yad’adh dhamanah, dan dapat diambil sewaktu-waktu oleh nasabah dimana BAMS akan mengelola atau memanfaatkan dana tersebut sesuai prinsip syariah yang akan terus tumbuh serta menghasilkan. Sebagai hasil usaha tersebut bank akan membukukan setiap bulannya pada rekening anda dalam bentuk bonus yang sangat menarik melebihi keuntungan bank-bank pesaing lainnya. b. Tabungan Mudharabah Ma’soem iB merupakan Transaksi penanaman dana dari nasabah kepada bank berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqoh, dimana dana tersebut untuk diusahakan bank sesuai syariah, dengan pembagian hasil usaha antara nasabah dengan bank berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. a. Keunggulan • Aman dan Menguntungkan • Dikelola sesuai Syariah Islam • Bonus dan Bagi hasil kompetitif (lebih besar dari bank-bank lainnya) • Bebas biaya materai pembukaan • Investasi disalurkan dalam bentuk pembiayaan usaha produktif yang halal • Transaksi penyetoran, penarikan dan pemindahbukuan realtime online diseluruh Kantor Cabang BAMS • Dijamin oleh Pemerintah / LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) b. Ragam Layanan Produk 1. Tabungan Ma’soem IB Merupakan simpanan yang bersifat titipan yang diperuntukan bagi masyarakat umum baik individu maupun kelompok atau institusi, serta dikelola oleh Bank sesuai prinsip syariah dengan akad Wadi’ah. Penarikan dapat dilakukan setiap saat serta bebas biaya administrasi. 2. Tabungan Siswa IB Merupakan simpanan yang bersifat titipan yang diperuntukan bagi putra & putri anda yang masih duduk di bangku SD, SLTP, dan SMU, serta dikelola oleh Bank sesuai prinsip syariah dengan akad Wadi’ah. Penarikan dapat dilakukan setiap saat serta bebas biaya administrasi. 3. Tabungan Ma’soem Haji IB Merupakan tabungan perencanaan yang disiapkan khusus untuk mewujudkan niat ibadah qurban, serta dikelola oleh Bank sesuai prinsip syariah dengan akad Mudharabah. Penarikan hanya dapat dilakukan jika karyawan tersebut keluar atau mengundurkan diri dari kepegawaiannya di Ma’soem group. c. Persyaratan Pembukaan • Foto kopi identitas diri (KTP/SIM/Paspor) • Mengisi formulir aplikasi pembukaan tabungan wadiah Setoran Minimum • Tabungan Ma’soem iB sebesar Rp. 25 ribu • Tapal Siswa iB sebesar Rp. 10 ribu • Tabungan Ma’soem Haji dan Qurban iB sebesar Rp. 50 ribu • Tabungan Masa Depan Ma’soem iB sebesar Rp. 25 ribu Biaya-Biaya • Administrasi Bulanan Tabungan Prinsip Wadiah Free atau Gratis • Administrasi Bulanan Tabungan Prinsip Mudharabah Rp. 1.000 • Biaya transaksi setoran, penarikan dan pemindahbukuan Free atau Gratis • Bonus (untuk simpanan dengan prinsip Wadiah) Setiap bulannya bank akan menambahkan saldo anda dalam bentuk bonus dengan hasil yang lebih menguntungkan dibandingkan bank-bank pesaing. Sebagai gambaran rata-rata bonus yang diberikan BAMS; Rata-rata simpanan Rp.10 juta >> bonus perbulan kisaran Rp. 50.100 d. Bagi Hasil (Untuk Simpanan Dengan Prinsip Mudharabah Setiap bulannya bank akan menambahkan saldo anda dalam bentuk bonus dengan hasil yang lebih menguntungkan dibandingkan bank-bank pesaing. Sebagai gambaran rata rata perhitungan bagi hasil : Tabungan tuan AA sebesar Rp. 10 juta Nisbah bagi hasil 75 : 25. Sebagai contoh dana tabungan di BAMS dengan total sebesar Rp. 25 Milyar dan pendapatan bank yang dibagihasilkan untuk deposan yaitu sebesar Rp. 500 juta maka bagi hasil yang didapat tuan AA yaitu : Rp.10.000.000,- ——————- x Rp. 500.000.000,- x 25% = Rp. 50.000,- Rp. 25.000.000.000,- Tabungan Khusus Jenis Tabungan yang pengambilannya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan khusus. Produk-produk tabungannya adalah : a. Tabungan Walimah (Pernikahan) Jenis simpanan untuk membantu persiapan pernikahan dengan jangka waktu minimal 3 (tiga) bulan. b. Tabungan Qurban (Idul Qurban) Jenis simpanan untuk membantu persiapan menunaikan ibadah qurban pada bulan dzulhijah dengan minimal jangka waktu 3 (tiga) bulan. c. Tabungan Hajj (Haji atau umroh) Jenis simpanan untuk membantu persiapan menunaikan ibadah umroh atau ibadah haji yang sifatnya berjangka waktu minimal 3 (tiga) bulan. d. Tabungan Hari Raya Jenis tabungan untuk membantu persiapan kebutuhan dana di hari raya idul fitri yang sifat simpanannya berjangka waktu minimal waktu 3 (tiga) bulan. 2. Produk Deposito Deposito di BPRS PNM Al Ma soem adalah Deposito Mudharabah al Muthlaqoh dari pihak ketiga yang dananya diperlakukan sebagai investasi secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat, pengusaha dan perorangan secara profesional. Penempatan dana masyarakat ke dalam deposito ini akan memperoleh pendapatan bagi hasil. Pembayaran bagi hasil antara nasabah dengan BPRS PNM Al Ma soem disesuaikan dengan nisbah (porsi) berdasarkan akad yang telah disepakati. Deposito Ma’soem iB merupakan simpanan berjangka berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah. dimana BAMS akan mengelola dana anda sebagai inventasi berjangka antara 1 bln, 3 bln, 6 bln, dan 12 bln, yang akan terus tumbuh melebihi keuntungan dibandingkan bank-bank pesaing lainnya. Hasil usaha ini dibagikan antara BAMS dengan Anda sesuai porsi nisbah yang disepakati dimuka. a. Keunggulan • Aman dan Menguntungkan • Dikelola sesuai Syariah Islam • Bagi hasil kompetitif (lebih besar dari bank-bank lainnya), serta otomatis dipindahbukukan pada rekening tabungan anda di BAMS, atau ditransfer ke bank lain. • Bebas biaya materai pembukaan • Inventasi disalurkan dalam bentuk pembiayaan usaha produktif yang halal • Dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) Fasilitas • Dapat diperpanjang otomatis • Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan, beserta pengenaan margin pembiayaan yang lebih kompetitif • Pembiayaan akan diperlakukan 1 jam langsung cair b. Ragam layanan produk • Deposito Ma’soem iB 1 bulan • Deposito Ma’soem iB 3 bulan • Deposito Ma’soem iB 6 bulan • Deposito Ma’soem iB 12 bulan Persyaratan • Foto kopi identitas diri (KTP/SIM/Paspor) • Mengisi formulir aplikasi pembukaan deposito • Setoran minimum Rp. 1 juta c. Nisbah bagi hasil • Deposito 1 bln 60 : 40 (Bank : Nasabah) • Deposito 3 bln 55 : 45 • Deposito 6 bln 50 : 50 • Deposito 12 bln 45 : 55 d. Contoh perhitungan bagi hasil : Deposito tuan AA sebesar Rp. 1.000.000,- jangka waktu 12 bulan. Nisbah bagi hasil 50 : 50. Sebagai contoh dana depsoito di BAMS sebesar Rp. 500.000.000,- dan pendapatan bank yang dibagihasilkan untuk deposan yaitu sebesar Rp. 5.000.000,- F. Bentuk-Bentuk Penyaluran Dana / Pembiayaan Pembiayaan merupakan aktivitas yang sangat penting karena dengan pembiayaan akan diperoleh sumber pendapatan utama dan menjadi penunjang kelangsungan usaha BPRS PNM Al Ma soem. Sebaliknya bila pengelolaannya tidak baik akan menimbulkan permasalahan dan berhentinya usaha BPRS PNM Al Ma soem. Produk-produk pembiayaan yang ada di BPRS PNM Al Ma soem meliputi ; 1. Murabahah (MBA) Pembiayaan Murobahah adalah pembiayaan dengan sistem jual beli dimana BPRS dapat membantu nasabahnya dengan membiayai pembelian barang yang dibutuhkan untuk modal usaha. 2. Ijarah Muntahiah Bit Tamlik a. Makna Ijarah Ijarah adalah akad yang tetap antara Institusi BPRS (Muajjir) dengan nasabah (Musta jir) untuk memanfaatkan sesuatu (barang) dalam waktu tertentu dengan harga yang telah disepakati. b. Jenis Ijarah Kegiatan Ijarah (leasing) termasuk dalam kegiatan perinstitusian Syari`ah, karena leasing konvensional harus dilakukan oleh lembaga tersendiri. Untuk membedakan dengan perinstitusian konvensional, maka Ijarah dibagi dua, pertama didasarkan atas periode atau masa sewa biasanya sewa peralatan. Peralatan itu disewa selama masa tanam hingga panen. Dalam perinstitusian Islam dikenal sebagai Operating Ijarah. Kedua, Ijarah Muntahiah Bit Tamlik di beberapa negara Islam menyebutnya sebagai Ijarah Wa Iqtina yang artinya sama juga yaitu menyewa dan setelah itu di akuisisi oleh penyewa (finance lease). c. Jenis Barang Ijarah Muntahiyyah Bit Tamlik Barang yang disewakan kepada nasabah umumnya berjenis aktifa tetap atau fixed assets seperti: Gedung (Building), Kantor, Mesin, Rumah Petak (Tenements), atau barang bergerak yang memiliki spesifik fixed. 3. Mudharabah (MDA) a. Pengertian Pembiayaan mudharobah adalah suatu perjanjian usaha antara pemilik modal dengan pengusaha, dimana pihak pemilik modal menyediakan seluruh dana yang diperlukan dan pihak pengusaha melakukan pengelolaan atas usaha. b. Hasil Usaha Hasil usaha bersama ini di bagi sesuai dengan kesepakatan pada waktu penanda tanganan perjanjian pembiayaan yang dituangkan dalam bentuk nisbah bagi hasil (misalnya 70 : 30). 4. Qardh a. Pengertian Yang dimaksud dengan Qardh adalah penyediaan dana kepada nasabah yang pemberiannya tanpa mengharapkan imbalan, namun tidak menutup kemungkinan adanya upaya pembayaran free atau bagi hasil dari nasabah atau minimal pembayaran kembali pokok tagihan, meskipun akad yang dibuat pada prinsipnya saling bantu membantu dan bukan transaksi komersial. b. Sumber Mengingat sifat penyediaan dana qardh yang tidak memberikan keuntungan finansial, maka pendanaan qardh dapat diambil dari dana titipan infaq, shodaqoh dan zakat atau dari sumber pendapatan/ transaksi non-komersial dan hibah. c. Tujuan o Sebagai Dana untuk sumbangan apabila terjadi musibah atau kecelakaan. o Sebagai Dana Produktif, sesuai dengan keputusan BPRS berdasar persetujuan dari Dewan Syariah. 5. Rahn Rahn adalah akad penyerahan barang atau harta nasabah (rahin) kepada Bank (murtahin) sebagai barang jaminan yang ditahan sebagai alasan meminta pinjaman. Skim gadai (rahn) dapat digunakan untuk pembiayaan konsumtif maupun produktif. Pada skim ini bank memberikan pinjaman kepada nasabah dengan jaminan yang dipegang oleh bank. Atas pemeliharaan jaminan tersebut bank akan mengenakan biaya pemeliharaan tertentu. Skim rahn juga menggunakan kombinasi dua akad, akad rahn dan ujrah, yaitu bank memberikan pinjaman tanpa bunga kepada nasabah dengan jaminan menggunakan akad rahn, kemudian nasabah membayar ujrah kepada pihak bank sebagai biaya pemeliharaan jaminan. ArRahn adalah penyerahan barang atau harta (marhun) dari pihak Pemberi Gadai (Rahn) kepada pihak penerima Gadai (Murtahin) sebagai jaminan atas sebagian atau seluruh hutang, tanpa harus kehilangan emas sebagai investasi berharga Anda Adapun syarat administratifnya sangat mudah cukup membawa perhiasan emas minimal 1 gram (kuitansi pembelian bukan syarat wajib) dengan disertai photo copy identitas diri (KTP/Paspor/SIM/Kartu Mahasiswa) dengan proses pencairan selama + 9.5 menit langsung cair. a. Akad Syariah Dalam Ar Rahn ada 3 (tiga) akad yang digunakan, yaitu Al Qordh, Gadai dan Ijarah. • Qordh adalah Pembiayaan dana dari Bank kepada nasabah pada jangka waktu tertentu, dan Bank tidak diperbolehkan mengenakan keuntungan atas Pembiayaan tersebut • Gadai / Rahn adalah suatu bentuk jaminan di mana dalam memperoleh dana talangan tersebut Nasabah memberikan hartanya yang bisa dikategorikan kelompok barang / bendar bergerak kepada Bank sebagai jaminan dengan pengikatan secara gadai. • Ijarah adalah dalam hal penerimaan benda / barang bergerak tersebut bank mengenakan Biaya Penitipan / Pemeliharaan. b. Objek Jaminan Objek jaminan adalah emas (Emas Merah, Emas Kuning, Emas Putih dan bukan Platina)) dalam bentuk emas Perhiasan, Koin Emas, Logam Mulia/LM dengan kadar minimal 17 karat sd. 24 karat atau Logam Mulia (Kadar 65% sd 99%) c. Besaran Pembiayaan Minimal pembiayaan adalah Rp. 200.000,- sampai dengan Rp. 100.000.000,- (per akad) d. Prosentase Pembiayaan Prosentase pembiayaan adalah maksimal sebesar 85% x Nilai Jaminan. Adapun Nilai Jaminan adalah harga nilai taksiran harga barang menurut pihak Bank. e. Kemudahan dan Keunggulan • Nasabah dapat memperanjang jangka waktu apabila akad perjanjiannya telah jatuh tempo • Nasabah dapat membayar secara angsuran atau cicilan dengan jumlah angsuran sesuai dengan kemampuan nasabah. • Pembayaran dapat melalui transfer antar bank. • Bagi nasabah yang memiliki rekening tabungan atau deposito mendapat discount Biaya Penitipan sebesar 5%. • Persyaratan mudah dan cepat • Biaya Penitipan kompetitif • Bebas bunga/riba • Barang/perhiasan aman dan berasuransi syariah • Gedung milik sendiri serta tempat parkir yang luas serta aman • Bebas biaya administrasi Persyaratan • Membawa KTP/SIM/Paspor Asli serta masih berlaku. • Membawa jaminan berupa emas perhiasan atau koin emas f. Simulasi Perhitungan Nasabah A memiliki 10 gram perhiasan emas dengan kadar 65% (17 karat), maka besaran pembiayaan yang dapat diperoleh sebesar : 17/24x Rp. 440.000,- x 10gr = Rp. 3.120.000,- Dengan nilai pinjaman max. Rp. 2.650.000,- Biaya Penitipan per bulan sebesar 1.70% x Rp. 3.120.000,- = Rp. 53.100,-/bulan. Nilai harga standar emas di bprs pnm al ma’soem posisi november 2011 jangan jual emas anda 1. Emas merupakan investasi yang Aman dan Bernilai Tinggi. Emas merupakan objek investasi dengan tingkat resiko investasi yang rendah inflasi. Jika kita asumsikan pembelian motor merek tertentu tahun 1995 seharga Rp. 1.5 juta atau setara dengan nilai emas 50 gram, sekarang harga motor tahun 2011 sebesar Rp. 14 juta dan setara dengan nilai emas hanya 31 gram. 2. Emas dapat dijadikan solusi keuangan yang cepat, mudah dan murah. Ketika anda membutuhkan dana tunai dengan cepat, emas dapat dijadikan solusi yang paling tepat. Melalui Gadai Emas Syariah BPRS PNM Al Ma’soem kebutuhan Anda akan dana tunai langsung +9.5 menit teratasi, dengan biaya murah, bebas bunga serta sesuai syariah. 3. Emas merupakan objek Investasi yang berlaku di Dunia Internasional. Emas merupakan alat tukar yang resmi serta diakui secara internasional. G. Jaringan Kantor Pusat Gedung BPRS PNM Al Ma’soem Lantai II dan III Jl. Raya Rancaekek No. 1 Bandung Telp. (022) 7796130, 7792612, 7792613 Fax. (022) 7794285 Kantor Cabang Majalaya Lokasi SPBU Ma’soem Majalaya Jl. Raya Laswi No. 16 Majalaya Bandung Telp. (022) 5957002 Fax. (022) 5951564 Kantor Cabang Jatiwangi Lokasi SPBU Ma’soem Jatiwangi Jl. Raya Burujul Kulon No. 11 Jatiwangi Majalengka Telp. (0233) 8886090 Fax. (0233) 8886236 Kantor Cabang Kopo Lokasi SPBU Ma’soem Kopo Jl. Terusan Kopo KM. 13,5 Pangawuban Katapang Bandung Telp. (022) 5880909 Fax. (022) 5880808 Kantor Cabang Arcamanik Jl. A.H. Nasution No. 100 A Bandung Telp. (022) 7212759 Fax. (022) 7213057 Kantor Kas Cipacing Lokasi Yayasan Pendidikan Al Ma’soem Jl. Raya Cileunyi Cipacing Bandung Telp. (022) 7792427 BAB III KESIMPULAN A. Bentuk-Bentuk Penghimpunan Dana 1. Produk Tabungan a. Tabungan Wadiah Ma’soem iB b. Tabungan Mudharabah Ma’soem iB Ragam Layanan Produk 1. Tabungan Ma’soem IB 2. Tabungan Siswa IB 3. Tabungan Ma’soem Haji IB Bagi Hasil (Untuk Simpanan Dengan Prinsip Mudharabah Sebagai gambaran rata rata perhitungan bagi hasil : Tabungan tuan AA sebesar Rp. 10 juta Nisbah bagi hasil 75 : 25. Sebagai contoh dana tabungan di BAMS dengan total sebesar Rp. 25 Milyar dan pendapatan bank yang dibagihasilkan untuk deposan yaitu sebesar Rp. 500 juta maka bagi hasil yang didapat tuan AA yaitu : Rp.10.000.000,- ——————- x Rp. 500.000.000,- x 25% = Rp. 50.000,- Rp. 25.000.000.000,- Tabungan Khusus a. Tabungan Walimah (Pernikahan) b. Tabungan Qurban (Idul Qurban) c. Tabungan Hajj (Haji/umroh) d. Tabungan Hari Raya 2. Produk Deposito Deposito Ma’soem iB merupakan simpanan berjangka berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah. dimana BAMS akan mengelola dana anda sebagai inventasi berjangka antara 1 bln, 3 bln, 6 bln, dan 12 bln, yang akan terus tumbuh melebihi keuntungan dibandingkan bank-bank pesaing lainnya. Hasil usaha ini dibagikan antara BAMS dengan Anda sesuai porsi nisbah yang disepakati dimuka. Contoh perhitungan bagi hasil : Deposito tuan AA sebesar Rp. 1.000.000,- jangka waktu 12 bulan. Nisbah bagi hasil 50 : 50. Sebagai contoh dana depsoito di BAMS sebesar Rp. 500.000.000,- dan pendapatan bank yang dibagihasilkan untuk deposan yaitu sebesar Rp. 5.000.000,- F. Bentuk-Bentuk Penyaluran Dana / Pembiayaan 1. Murabahah (MBA) 2. Ijarah Muntahiah Bit Tamlik 3. Mudharabah (MDA) 4. Qardh 5. Rahn a. Simulasi Perhitungan Rahn Nasabah A memiliki 10 gram perhiasan emas dengan kadar 65% (17 karat), maka besaran pembiayaan yang dapat diperoleh sebesar : 17/24x Rp. 440.000,- x 10gr = Rp. 3.120.000,- Dengan nilai pinjaman max. Rp. 2.650.000,- Biaya Penitipan per bulan sebesar 1.70% x Rp. 3.120.000,- = Rp. 53.100,-/bulan.

Sunday, April 21, 2013

Urgensi bahasa Arab dan Pembelajarannya

Urgensi bahasa Arab dan Pembelajarannya A. PENDAHULUAN Urgensi suatu bahasa dapat dilihat dari fungsinya yang mempunyai peran penting bagi kehidupan manusia. Menurut Halliday (1976:43) ada tiga fungsi, yaitu ideational, interpersonal, social, dan textual. Dari fungsi ini, kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari bahasa. Bahasa dan manusia bagaikan dua sisi mata uang yang apabila hilang salah satunya, maka kehidupan ini tidak banyak memberi makna bagi dirinya dan orang lain. Oleh sebab itu, penciptaan manusia seiring dengan penciptaan kemampuan berbahasanya, dan hanya manusialah yang memiliki bahasa yang sebenarnya. Betapa urgensiya bahasa bagi kita. Tanpa bahasa kita tidak dapat berbudaya, tidak dapat berkreasi, dan tidak mempunyai peradaban maju. Hal ini dapat dilihat pada makhluk-makhluk lain, seperti binatang, tumbuh-tumbuhan,planet, dsb. Kehidu-pan mereka statis sejak diciptakannya sampai kini. Di sini akan terlihat bahwa bahasa memberi pengaruh yang kuat kepada masya-rakat, karena urgensinya bukan saja sebagai media komunikasi, tetapi juga menjadi modal hajat hidup manusia. Kita tidak berhenti belajar bahasa selama masih ada manusia di muka bumi ini. Fungsi-fungsi bahasa Arab bagi pelajar/mahasiswa merupakan kebutuhan yang penting, karena ia telah menjadi bahasa agama, bahasa komunikasi resmi antar bangsa (PBB), bahasa dunia Islam, bahasa perdagangan, bahasa ekonomi dan perbangkan Islam, , bahasa kebudayaan, bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa hukum, bahasa gaul, dsb. Hal ini menarik para ahli untuk memperbincangkan dan melakukan studi sebagaimana layaknya bahasa-bahasa yang terkenal lainnya, seperti bahasa Inggris, Mandarin, dsb.Oleh sebab itu, sejak dahulu sampai kini, hampir tidak ada negara dan perguruan tinggi di dunia ini, di negara-negara maju, yang tidak membuka jurusan atau program studi bahasa Arab atau kajian-kajian yang bernuansa bahasa dan peradaban Arab. Permasalahan yang akan dibahas adalah bagaimanakah urgensi bahasa Arab dan pembelajarannya yang efektif, yaitu pembelajaran yang tepat, dengan waktu yang relatif singkat, dan mencapai hasil yang maksimal. bagi para pelajar/mahasiswa di Indonesia. B. Fungsi Bahasa 1. Fungsi Tekstual Bahasa Arab Hubungan bahasa Arab dengan Al-qur`an dan Hadis Nabi SAW sebagai sumber utama agama Islam tidak bisa dipisahkan. Al-qur`an diturunkan dengan bahasa Arab dan tidak pernah ada Al-Qur`an dengan bahasa lainnya . Oleh sebab itu, hampir dapat dikatakan bahwa seseorang akan mengalami kesulitan dalam memahami Al-Qur`an secara mendalam tanpa menguasai bahasa Arab yang menjadi bahasa Al-Qur`an. Banyak penelitian yang mengatakan bahwa ada hubungan yang kuat antara pemahaman bahasa Arab dengan pemahaman mata kuliah mata kuliah yang menggunakan bahasa Arab, seperti tafsir, hadist, dsb. Seseorang tidak akan menjadi ulama atau ustadz yang profesional jika tidak menguasai bahasa Arab. Kajian tentang kata “iman dan kufur” dalam Al-Quran, misalnya, menimbulkan pengaruh yang hebat di kalangan ulama dan kaum muslimin, sehingga melahirkan persoalan politik dan menimbulkan banyak paham, seperti Jabariyah, Qadariyah, Murji’ah, dsb, serta aliran teologi Islam, seperti Mu’tazilah, Ahlu Sunnah Wal Jama’ah, dsb(Harun Nasution, 1986). Terjadinya perbedaan pendapat di kalangan para mujtahid, (pakar dalam kajian Islam) sangat dipengaruhi oleh bahasa Arab sebagai faktor yang dominan, baik dari segi struktur, semantik, maupun leksikonnya. Hal ini dengan luas dijelaskan oleh Thawilah dalam bukunya “Atsar al-Lughah fi Ikhtilaf al-Mujtahidin dan buku Ikhtilaf al-Mufassrin asbabuh wa atsaruh (1414H)” yang menggambar-kan tentang pengaruh bahasa Arab terhadap para mujtahid dan para mufassir [3]. Dalam kalangan ulama tafsir-hadis, perselihan pendapat dan perbedaan paham juga terjadi karena faktor bahasa. Sebagaimana dijelaskan Al-Faisan dalam bukunya ”Ikhtif al-Mufassrin, Asbabuh Wa Atsaruh (1997)”. Dalam pelajaran fiqih dan ushul fiqih, urgensi bahasa Arab tidak dapat disangkal lagi, karena materi ajarnya berisikan tentang kaidah-kaidah fiqih dan ushul yang notabene adalah kaidah bahasa Arab.Di sini bahasa Arab telah menjadi bahasa hukum Islam (bagian dari syari’ah). Fungsi tekstual (karya tulis ulama) turut mempengaruhi tingkah laku atau amal perbuatan kaum beragama (Islam dan lainnya) dalam ibadah, pola pikirnya, cara pandangnya, pilihan teologinya, dsb. Coba kita perhatikan tingkah laku kaum muslimin di Ulakan Pariaman, di Demak (Jawa tengah), di Iran, di Afganistan, Turki, dsb. Paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pelajar/mahasiswa yang tidak menguasai bahasa Arab akan mengalamai kesulitan dalam studinya jika tidak ditunjang oleh bahasa Arab sebagai alat bantu utamanya untuk memahaminya. Dengan demikian, jelaslah bahwa bahasa Arab dalam kajian ilmu-ilmu yang disebutkan di atas adalah sangat urgen. 2. Funsi Sosial Bahasa Arab Dalam kajian sosiolinguistik, bahasa, setidaknya, berhubungan dengan empat hal, (1) bahasa mempengaruhi masyarakat, (2) masyarakat mempengaruhi bahasa, (3) masyarakat dan bahasa saling berpengaruh, dan (4) bahasa dan masyarakat tidak saling mempengaruhi. Sebagai contoh, orang-orang yang hebat bahasa Arabnya diperlakukan masyarakat secara terkhormat karena memiliki kemampuan yang berlebih dari kebanyakan orang, maka ia memiliki status sosial yang lebih baik, dianggap ”orang siak, ustadz, ulama, pandai mengaji, memiliki pengetahuan agama Islam yang cukup, dsb”karena ia memiliki ciri tersendiri dan tampil beda dengan orang lain. Berkembangnya secara pesat perekonomian, ilmu pengetahuan, peradaban, dan pergaulan masyarakat tutur Arab menyebabkan bahasa Arab tidak lagi berada pada wilayah Timur tengah saja, tetapi merambah ke penjuru dunia. Masyarakat dunia merasakan betapa pentingnya mempelajari bahasa Arab dan kajian-kajian Timur Tengah. Sejak dahulu sampai kini, bahasa Arab telah dipelajari oleh masyarakat dunia dan hampir tidak ada universitas di negara maju yang tidak membuka jurusan bahasa Arab, misalnya, di Barat, sejak abad XI, sebagian masyarakat Eropa telah mempelajari bahasa Arab, karena buku-buku ilmiah, seperti kedokteran, IPA, matematika,dll yang ada di Toledo, Seviila, dan Cordova, banyak bertulisan bahasa Arab, maka para Raja, misalnya Ferederik II dan Alfonso X, menyuruh semua rakyatnya mempelajari bahasa Arab, karena mampu berbahasa Arab, pada saat itu, merupakan gengsi dan kebanggaan bagi sebagian masyarakat Eropa. Di Indonesia, misalnya ada UI,UGM,UNJ, IPB, UPI, USU, UM, PTAI, dsb. Di Universitas negara-negara Asean, di Itali ada Universitas Roma, Universitas Bologna, Roma, dan Slenna, di Ingris ada universitas Oxford, Cambridge, London, Durham, Andrews, dsb,di Kanada ada Universitas McGill dan Ottawa, di Australia, di Belanda ada Univesitas Leiden, Universitas Amsterdam, dsb. di Jerman ada universitas Heidenberg, Munchen, Berlin, dsb. di Rusia ada Universitas Moskow, Kharkov, dsb, di US ada Universitas Harvard, Calombia, California, dsb. 3. Bahasa Arab Sebagai Bahasa Politik Dari segi politik, bahasa Arab telah berkembang dan mempengaruhi dunia bagian Timur dan Barat. Di bagian Timur, masyarakat tutur bahasa Arab sangat banyak jumlahnya, mulai dari Marokko, Aljazair, Libia,Republik Persatuan Arab,Sudan, Lebanon,Saudi Arabia, Siria, Yordania, Irak, Iran, Afganistan, Turki, Mesir, sebagian wilayah Afrika Utara, dsb. Negara-negara ini adalah negara yang tingkat perekonomiannya stabil, kaya, dan berperadaban maju. Kebutuhan negara-negara tersebut terhadap tenaga kerja Indonesia hampir tidak terpenuhi, karena faktor kemampuan berbahasa Arab pada anak-anak bangsa ini lemah. Masuknya agama Islam ke Eropa Barat, sejak abad XI, sebagian masyarakat Eropa telah mempelajari bahasa Arab, karena buku-buku ilmiah, seperti kedokteran, IPA, matematika,dll yang ada di Toledo, Seviila, dan Cordova, banyak bertulisan bahasa Arab, maka para Raja, misalnya Ferederik II dan Alfonso X, menyuruh semua rakyatnya mempelajari bahasa Arab, karena mampu berbahasa Arab, pada saat itu, merupakan gengsi dan kebanggaan bagi sebagian masyarakat Eropa. Dalam organisasi Dunia, bahasa Arab, sejak tahun 1973, telah menjadi bahasa keenam yang resmi dipakai untuk bahasa persidangan PBB dan menjadi bahasa utama yang dipakai berkomunikasi dalam OKI (Organisasi Konferensi Dunia Islam). 4. Bahasa Arab sebagai Bahasa Ekonomi Islam, Perbankan Islam, dan Hukum Islam Krisis ekonomi yang melanda dunia akhir-akhir ini membuat perhatian masyarakat ekonomi melirik pengembangan ekonomi dan perbankan dengan sistem syari’ah. yang diharapkan lebih mempunyai daya tahan dari krisis. Bahkan di Indonesia, hampir-hampir tidak ada bank yang tidak membuka bank syari’ah. Hal ini memberi efek kepada perkembangan dan pertumbuhan kosa kata Arab (mufradat) baru yang berhubungan dengan perekonomian dan perbankan. Maka populerlah istilah muamalah, mudharabah, murabahah, baitul mal wa tamwil, qardhul hasan, ujrah, wakalah, hawalah, kafalah, rahn , shada-qah, zakat, infaq, waqaf, tauliyah, isyrak, wadhi’ah, tsaman, nasi’ah, tasharruf, sharf, salam, dsb. Semua kosa kata ini berbahasa Arab yang harus dipahami maksud dan konteks pemakaiannya oleh para pemelajar/mahasiswa agar tidak ketinggalan zaman dan buta makna. Dengan demikian, gengsi bahasa Arab terus berkembang ke arah yang positif dan moderen, karena menjadi bahasa pergau-lan antar masyarakat, kaum terpelajar, dsb. 5. Bahasa Arab Sebagai Bahasa Kebudayaan Peranan bahasa Arab dalam kebudayaan dunia dan nasional telah mengambil bagian penting sejak berkembangnya agama Islam di Nusantara pada abad XIII dan sampai saat ini masih dirasakan peranannya secara leksikal maupun semantik. Hal ini terlihat pada berbagai bidang. Misalnya pada upacara sekaten di Kraton Surakarta dan Yogyakarta, upacara perkawinan, khataman, khitanan, kata sakral atau mantera-mantera yang dipakai oleh masyarakat Indonesia adalah menggu-nakan huruf atau kata-kata bahasa Arab. Bahkan ungkapan-ungkapan tertentu yang banyak dipakai oleh masyarakat Indonesia secara meluas dan merakyat dengan menggunakan bahasa Arab. Bahasa Arab mempunyai keanehan, ia bisa sakti dan mujarab, karena dapat menyembuhkan berbagai penyakit manusia. Dengan sarana air, seseorang yang saleh membaca do’a yang berbahasa Arab lalu dihembuskan ke dalam air, dan air berisi energi do’a, kemudian diminumkan kepada orang yang sakit. Insya Allah dengan izin-Nya, orang yang sakit akan sembuh. Bahasa Arab juga sangat berperan dalam karya-karya tulis anak-anak bangsa Indonesia. Banyak buku yang dikarang oleh ustadz atau ulama di Indonesia dengan menggunakan huruf Arab-Melayu, seperti buku Perukunan, Sifat duapuluh, dan buku-buku yang berkaitan dengan ibadah, hikayat, sejarah Nabi Muhammad, tasawuf, dan sebagainya. Dalam bidang kesusasteraan Indonesia pada zaman pujangga lama banyak ditulis dengan huruf Arab-Melayu yang banyak menggunakan kata-kata yang berasal dari bahasa Arab, maka mempelajari bahasa Arab bagi pelajar Indonesia, terutama jurusan sastra Indonesia, merupakan kunci untuk menggali kesussteraan Indonesia lama, karena banyaknya kata-kata Arab yang digunakan atau yang diambil menjadi kata-kata bahasa Indonesia sekarang. C. Pembelajaran Bahasa Arab Memperhatikan fungsi-fungsi bahasa di atas, pembelajaran bahasa Arab yang efektif memerlukan paradigma baru dalam merancang materi ajar dan pembelajarannya. Materi-materi ajar yang sudah usang, dan tidak sesuai dengan kebutuhan pemelajar hari ini dan ke depan, serta pembelajaran yang tidak komunikatif dan pragmatik akan membuang-buang waktu saja. Namun ini semua juga ada hubungannya dengan minat dan motivasi pemelajarnya dan perhatian lembaga pendidikan dalam memenuhi sarana dan prasana yang mendukung pembelajarannya. 1. Rancangan Pembelajaran Bahasa Arab yang efektif Teori-teori yang berkaitan tentang pembelajaran membicarakan dua hal, yaitu pembelajaran sebagai suatu sistem yang terdiri atas sejumlah sub sistem yang saling berkait dan mempunyai fungsi masing-masingnya. Di sini, pembelajaran bahasa Arab harus dapat merumuskan tujuan, pende-katan, metode, teknik, evaluasi, dan tenaga pengajar yang tepat. Sebagai suatu proses, pembelajaran mempunyai tahap-tahap untuk mencapai dan melaksanakannya. Di sini, pembelajaran bahasa Arab memerlukan adanya seleksi, gradasi, teliti, penguatan, dan unsur hiburan untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang maksimal. Hal ini berarti, materi ajar dan pembelajarannya harus didesain untuk mencapai hasil yang maksimal, efektif, dan efesien.dalam waktu yang relatif singkat dapat mencapai hasil yang maksimal. 1) Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab Tujuan pembelajaran bahasa Arab yang dibutuhkan hari ini adalah (a) membentuk pelajar (1) terampil mendengar dan berbicara (maharah istima’-kalam) dengan topik-topik yang komunikatif dan kontekstual dan (2) terampil membaca dan menulis bahasa Arab (maharah qira’ah-kitabah), yaitu membaca teks topik-topik tentang sosial keagamaan dan keprodian, serta menulis, yaitu melambangkan huruf/ kata-kata bahasa Arab dengan baik dan benar) dalam konteks kebutuhannya hari ini dan ke depan.Tujuan ini terlihat bahwa fokus pembelajaran bahasa Arab untuk berkomunikasi, yaitu pembentukan keterampilan berbahasa; bukan kepada pengetahuan bahasa. Pengetahuan bahasa bersifat terapan; bukan teoritis. 2. Pendekatan Pembelajaran sesuai dengan tujuan di atas, pendekatan pembelajaran yang efektif mencakup empat pendekatan, yaitu pendekatan humanistik, komuni-katif, kontekstual, dan struktural. (1) Pendekatan humanistik melihat bahwa pembelajaran bahasa Arab memerlukan keaftifan pembelajarnya, bukan pengajar. Pelajarlah yang aktif belajar bahasa dan pengajar berfungsi sebagai motivator, dinamisator, administrator, evaluator, dsb.Pengajar harus meman-faatkan semua potensi yang dimiliki pelajar. (2) Pendekatan komunikatif melihat bahwa fungsi utama bahasa adalah komunikasi.Hal ini berarti materi ajar bahasa Arab harus materi yang praktis dan pragmatis, yaitu materi ajar terpakai dan dapat dikomuni-kasikan oleh pelajar secara lisan maupun tulisan. Materi ajar yang tidak komunikatif akan kurang efektif dan mem-buang waktu saja. (3) Pendekatan kontekstual melihat bahasa sebagai suatu makna yang sesuai dengan kebutuhan pemelajar dan seting-nya. Di sini, rancangan materi ajar harus berdasarkan kebutuhan lembaga, kebu-tuhan pemelajar hari ini dan ke depan. (4) Pendekatan struktural melihat bahwa pembelajaran bahasa sebagai hal yang formal. Oleh sebab itu, struktur bahasa (qawaid) harus mendapat perhatian dalam merancang materi ajar. Namun struktur harus fungsional agar komunikatif dan praktis. Qawaid/ grammar yang tidak praktis dan tidak komunikatif dalam pembelajaran bahasa Arab telah gagal membentuk pemelajar terampil berbahasa, bukan saja bahasa Arab tetapi juga bahasa Inggris. 3. Metode Pembelajaran Pendekatan pembelajaran di atas memerlukan metode pembelajaran yang tepat. Plihan yang tepat adalah metode eklektik, yaitu metode gabungan yang mengambil aspek-aspek positifnya baik dari keterampilan maupun pengetahuan bahasa, sehingga mencapai tujuaan dan hasil pembelajaran yang maksimal. Metode eklektif dimaksud mencakup metode percakapan,membaca, latihan, dan tugas. 4.. Rancangan Materi Ajar dan Desainnya 1. Materi Ajar Bahasa Arab Jika kita amati suatu materi ajar bahasa terdiri atas (1) topik materi ajar dan (2) desainnya yang menggambarkan kegiatan pembelajarannya. Topik materi ajar bahasa Arab yang efektif adalah topik-topik yang komunikatif dan kontekstual tentang tema keseharian, keagamaan, iptek, dan keprodian. 2. Desainya pembelajarannya mencakup : (1) Keterampilan Mendengar dan Berbicara (Istima’-Kalam) (a) Teks Percakapan yang komunikatif dan kontekstual (b) Mufradat (c) Tadribat (Pelatihan) - Ajril Hiwar kama fil mitsal (Percakapkanlah sbg. contoh) - Hawwil kama fil mitsal (Rubahlah sbg. contoh) - Baddil kama fil mitsal (gantilah sbg. contoh) (d) Al’ab lughowiyah (permainan bahasa) (e) Wajib (Tugas) (2) Keterampilan Membaca dan Menulis (Qira’ah-Kitabah) (a) Teks bacaan yang komunikatif, pragmatik, dan kontekstual (b) Mufradat (c) Contoh-contoh teks yang struktural, komunikatif, dan kontekstual (d) Penjelasan dan kesimpulan (oleh pemelajar atau pengajar) (e) Latihan Membaca - Bacalah dengan membunyikan semua baris akhirnya - Terjemahkan teks bacaan ke dalam bahasa Indonesia standar - Sebutkan jenis kata yang diberi garis bawah - Jelaskan terjadinya perubahan baris akhir pada kata yang diberi garis bawah - Jelaskan i’rab kata-kata yang diberi garis bawah dan alasannya (setelah pemelajar mempelajari sejumlah materi ajar yang meng- antarnya ke arah ini) (f) Wajib (Tugas) 2. Pelaksanaan Pembelajaran Untuk mencapai hasil belajar bahasa Arab yang efektif dan maksimal, lembaga-lembaga pendidikan harus melakukan dua kegiatan, (1) pembe-lajaran, learning, dan (2) pemerolehan bahasa, langguage acquisition. Pembe-lajaran membentuk keterampilan berbahasa secara formal, sedangkan peme-rolehan membentuk pemakaian bahasa secara non formal. Kedua cara ini menuntut pengajar dan petugas untuk mempersiapkan rencana pembelajaran (RP) yang bermutu, yaitu pembelajaran yang terukur dan terkontrol serta adanya komitmen dari semua komponen terkait. Minat dan motivasi pelajar/mahasiswa akan tumbuh jika materi ajar didesain dengan baik dan tenaga pengajarnya profesional. Tenaga pe-ngajar tidak boleh mengajar sebelum ada pembelakalan yang diinginkan oleh komitmen lembaga. Sebab keterampilan mahasiswa dalam berba-hasa dan berpengetahuan bahasa berhubungan dengan keterampilan tenaga penga-jarnya. Cara seperti inilah yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pengajaran bahasa yang ingin membentuk outcome-nya bermutu dan mempunyai ciri yang tampil beda dari yang lainnya. C. KESIMPULAN Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan sbb : 1. Urgensi bahasa Arab dapat dilihat dari fungsi dan peranan bahasa Arab bagi kebutuhan masyarakat, karena bahasa Arab telah menjadi bahasa komunikasi internasional, bahasa agama Islam, bahasa ekonomi dan perbangkan syari’ah,bahasa kebudayaan, iptek, dsb. 2. Untuk menjadi pemelajar, ustadz, calon ulama yang bermutu sangat diperlukan pemahaman dan penguasaan bahasa Arab.Jika tidak, ia akan mengalami kesulitan untuk membangun dirinya dalam kajian-kajian ilmu keagamaan Islam, dsb. 3. Pelaksanaan pembelaaran yang efektif memerlukan adanya seleksi terhadap materi ajar dan desain pembelajaran yang tepat, sebagaimana penulis jelaskan di atas. D. SARAN 1. Lembaga pendidikan yang mempejarkan bahasa Arab harus merubah paradigmanya, dari yang tidak efektif, tidak komunikatid, tidak kontekstual kepada yang efektif, komunikatif, dan kontekstual 2. Materi ajar didesain untuk membentuk keterampilan berbahasa dan pengetahuan praktis/terapan. 3. Tenaga pengajar harus terlatih, tidak boleh mengajar sebelum memenuhi syarat yang diinginkan lembaga. Maka lembaga pengajaran harus melakukan seleksi terhadap tenaga pengajarnya.

sejarah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arabia merupakan wilayah padang pasir yang terletak di bagian barat daya Asia. Ia merupakan padang pasir terluas dan tergersang di dunia. Luas wilayahnya 120.000 mil persegi dan rata-rata berpenduduk lima jiwa setiap mil persegi. Arabia merupakan wilayah strategis dalam peta dunia zaman kuno, ketika benua Amerika dan Australia belum dikenal, karena letaknya berada pada posisi pertemuan tiga benua yaitu Asia, Eropa dan Afrika. Wilayah bagian utara berbatasan dengan lembah gurun Syria, bagian timur berbatasan dengan dataran tinggi Persia dan bagian barat berbatasan dengan Laut Merah. Karena dikelilingi laut pada ketiga sisinya, maka Arabia dikenal sebagai "jazirah Arabia" (Kepulauan Arabia). Bagian utara Arabia merupakan wilayah tandus. Sepertiga lebih wilayah Arabia berupa padang pasir. Wilayah padang pasir yang terbesar adalah ad-Dahna yang terletak di pertengahan wilayah utara. Wilayah selatan Arabia merupakan wilayah subur dan berpenduduk padat. Hadramaut dan Yaman merupakan wilayah tersubur di Arabia Selatan. Dengan demikian, Mekkah ketika itu adalah salah satu titik transit perdagangan antar negara. Diluar konteks perdagangan antar negara, Mekkah juga merupakan pusat berkumpulnya manusia dari berbagai penjuru Jazirah pada setiap musim haji. Pada kesempatan yang sama, mereka menggelar Pasar Akbar yang dikenal sebagai Pasar ’Ukaz. Jadi, seandainya pun Mekkah tidak dilewati jalur perdagangan internasional, ia tetap ramai oleh para pedagang Jazirah sendiri. Dengan nuansa dagang yang kental ini, pekerjaan utama penduduk Mekkah ya berdagang itu. Mereka bukan komunitas petani, karena memang tanah di Mekkah juga tidak terlalu subur. Meski begitu, mereka tidak pernah kekurangan bahan-bahan pangan karena mereka selalu mampu memenuhinya dari perdagangan yang mereka jalankan. Penduduk Mekkah adalah para pedagang yang cukup handal. Tidak hanya berdagang secara lokal, mereka juga biasa melakukan ekspedisi dagang ke Syria (Syam) di utara Jazirah dan ke Yaman di selatan Jazirah. Pada umumnya, cara hidup orang Arab pra-Islam adalah nomaden. Mereka berpindah-pindah dari satu padang rumput (oase) ke padang rumput lainnya. Mereka inilah yang biasa disebut sebagai masyarakat badui. Namun demikian, ada juga diantara orang-orang Arab yang hidup menetap di kota-kota. Masyarakat Mekkah sendiri adalah masyarakat paganis, penyembah berhala. Mereka polytehis, menyembah banyak tuhan. Meski Allah bagi mereka adalah The Supreme God, Tuhan Tertinggi, namun mereka masih memiliki banyak dewa yang mereka posisikan sebagai perantara antara mereka dan Allah. Yang paling populer dari dewa-dewa tersebut adalah Latta, ’Uzza, Manat dan Hubal. Secara ekonomi, masyarakat Mekkah adalah masyarakat yang kapitalis. Diantara mereka terdapat golongan borjuis, yakni orang-orang dan suku-suku yang kaya dan terpandang. Mereka pada umumnya individualis dalam hal kekayaan. Kepedulian mereka relatif rendah terhadap orang-orang dan suku-suku yang lemah dan papa. Ditengah-tengah masyarakat yang demikian inilah Muhammad dilahirkan. B. Rumusan Masalah 1. Sumber Pertama Peradaban Umat Islam 2. Laut Tengah dan Laut Merah 3. Agama Kristen dan Agama Majusi 4. Bizantium Ahli Waris Roma 5. Sekte-Sekte Kristen dan Pertentangannya 6. Majusi Persia di Semenanjung Arab C. Tujuan Penulisan Pada hakekatnya tujuan suatu penelitian yaitu untuk mendapatkan data dan informasi atas masalah yang dirumuskan. Adapun tujuan penulisan yaitu : 1. Menjelaskan Arab Pra Islam 2. Menjelaskan Dasar Pemikiran Arab Pra Islam BAB II ARAB PRA ISLAM A. Sumber Pertama Peradaban Umat Islam PENYELIDIKAN mengenai sejarah peradaban manusia dan dari mana pula asal-usulnya, sebenarnya masih ada hubungannya dengan zaman kita sekarang ini. Penyelidikan demikian sudah lama menetapkan, bahwa sumber peradaban itu sejak lebih dari enam ribu tahun yang lalu adalah Mesir. Zaman sebelum itu dimasukkan orang kedalam kategori pra-sejarah. Oleh karena itu sukar sekali akan sampai kepada suatu penemuan yang ilmiah. Sarjana-sarjana ahli purbakala (arkelogi) kini kembali mengadakan penggalian-penggalian di Irak dan Suria dengan maksud mempelajari soal-soal peradaban Asiria dan Funisia serta menentukan zaman permulaan daripada kedua macam peradaban itu: adakah ia mendahului peradaban Mesir masa Firaun dan sekaligus mempengaruhinya, ataukah ia menyusul masa itu dan terpengaruh karenanya? Apapun juga yang telah diperoleh sarjana-sarjana arkelogi dalam bidang sejarah itu, samasekali tidak akan mengubah sesuatu dari kenyataan yang sebenarnya, yang dalam penggalian benda-benda kuno Tiongkok dan Timur Jauh belum memperlihatkan hasil yang berlawanan. Kenyataan ini ialah bahwa sumber peradaban pertama - baik di Mesir, Funisia atau Asiria - ada hubungannya dengan Laut Tengah; dan bahwa Mesir adalah pusat yng paling menonjol membawa peradaban pertama itu ke Yunani tau Rumawi, dan bahwa peradaban dunia sekarang, masa hidup ita sekarang ini, masih erat sekali hubungannya dengan eradaban pertama itu. Apa yang pernah diperlihatkan oleh Timur Jauh dalam penyelidikam tentang sejarah peradaban, tidak pernah memberi pengaruh yang jelas terhadap pengembangan peradaban-peradaban Fira'un, Asiria atau Yunani, juga tidak pernah mengubah tujuandan perkembangan peradaban-peradaban tersebut. Hal ini baru terjadi sesudah ada akulturasi dan saling-hubungan dengan peradaban Islam. Di sinilah proses saling pengaruh-mempengaruhi itu terjadi, proses asimilasi yang sudah sedemikian rupa, sehingga pengaruhnya terdapat pada peradaban dunia yang menjadi pegangan umat manusia dewasa ini. B. Laut Tengah dan Laut Merah Peradaban-peradaban itu sudah begitu berkembang dan tersebar ke pantai-pantai Laut Tengah atau di sekitarnya, di Mesir, di Asiria dan Yunani sejak ribuan tahun yang lalu, yang sampai saat ini perkembangannya tetap dikagumi dunia: perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam bidang pertanian, perdagangan, peperangan dan dalam segala bidang kegiatan manusia. Tetapi, semua peradaban itu, sumber dan pertumbuhannya, selalu berasal dari agama. Memang benar bahwa sumber itu berbeda-beda antara kepercayaan trinitas Mesir Purba yang tergambar dalam Osiris, Isis dan Horus, yang memperlihatkan kesatuan dan penjelmaan hidup kembali di negerinya serta hubungan kekalnya hidup dari bapa kepada anak, dan antara paganisma Yunani dalam melukiskan kebenaran, Kebaikan dan keindahan yang bersumber dan tumbuh dari gejala-gejala alam berdasarkan pancaindera; demikian sesudah itu timbul perbedaan-perbedaan yang dengan penggambaran semacam itu dalam pelbagai zaman kemunduran itu telah mengantarkannya ke dalam kehidupan duniawi. Akan tetapi sumber semua peradaban itu tetap membentuk perjalanan sejarah dunia, yang begitu kuat pengaruhnya sampai saat kita sekarang ini, sekalipun peradaban demikian hendak mencoba melepaskan diri dan melawan sumbernya sendiri itu dari zaman ke zaman. Siapa tahu, hal yang serupa kelak akan hidup kembali. Dalam lingkungan masyarakat ini, yang menyandarkan peradabannya sejak ribuan tahun kepada sumber agama, dalam lingkungan itulah dilahirkan para rasul yang membawa agama-agama yang kita kenal sampai saat ini. Di Mesir dilahirkan Musa, dan dalam pangkuan Firaun ia dibesarkan dan diasuh, dan di tangan para pendeta dan pemuka-pemuka agama kerajaan itu ia mengetahui keesaan Tuhan dan rahasia-rahasia alam. Setelah datang ijin Tuhan kepadanya supaya ia membimbing umat di tengah-tengah Firaun yang berkata kepada rakyatnya: "Akulah tuhanmu yang tertinggi" iapun berhadapan dengan Firaun sendiri dan tukang-tukang sihirnya, sehingga akhirnya terpaksa ia bersama-sama orang-orang Israil yang lain pindah ke Palestina. Dan di Palestina ini pula dilahirkan Isa, Ruh dan Firman Allah yang ditiupkan ke dalam diri Mariam. Setelah Tuhan menarik kembali Isa putera Mariam, murid-muridnya kemudian menyebarkan agama Nasrani yang dianjurkan Isa itu. Mereka dan pengikut-pengikut mereka mengalami bermacam-macam penganiayaan. Kemudian setelah dengan kehendak Tuhan agama ini tersebar, datanglah Maharaja Rumawi yang menguasai dunia ketika itu, membawa panji agama Nasrani. Seluruh Kerajaan Rumawi kini telah menganut agama Isa. Tersebarlah agama ini di Mesir, di Syam (Suria-Libanon dan Palestina) dan Yunani, dan dari Mesir menyebar pula ke Ethiopia. Sesudah itu selama beberapa abad kekuasaan agama ini semakin kuat juga. Semua yang berada di bawah panji Kerajaan Rumawi dan yang ingin mengadakan persahabatan dan hubungan baik dengan Kerajaan ini, berada di bawah panji agama Masehi itu. C. Agama Kristen dan Agama Majusi Berhadapan dengan agama Masehi yang tersebar di bawah panji dan pengaruh Rumawi itu berdiri pula kekuasaan agama Majusi di Persia yang mendapat dukungan moril di Timur Jauh dan di India. Selama beberapa abad itu Asiria dan Mesir yang membentang sepanjang Funisia, telah merintangi terjadinya suatu pertarungan langsung antara kepercayaan dan peradaban Barat dengan Timur. Tetapi dengan masuknya Mesir dan Funisia ke dalam lingkungan Masehi telah pula menghilangkan rintangan itu. Paham Masehi di Barat dan Majusi di Timur sekarang sudah berhadap-hadapan muka. Selama beberapa abad berturut-turut, baik Barat maupun Timur, dengan hendak menghormati agamanya masing-masing, yang sedianya berhadapan dengan rintangan alam, Kini telah berhadapan dengan rintangan moril, masing-masing merasa perlu dengan sekuat tenaga berusaha mempertahankan kepercayaannya, dan satu sama lain tidak saling mempengaruhi kepercayaan atau peradabannya, sekalipun peperangan antara mereka itu berlangsung terus-menerus sampai sekian lama. Akan tetapi, sekalipun Persia telah dapat mengalahkan Rumawi dan dapat menguasai Syam dan Mesir dan sudah sampai pula di ambang pintu Bizantium, namun tak terpikir oleh raja-raja Persia akan menyebarkan agama Majusi atau menggantikan tempat agama Nasrani. Bahkan pihak yang kini berkuasa itu malahan menghormati kepercayaan orang yang dikuasainya. Rumah-rumah ibadat mereka yang sudah hancur akibat perang dibantu pula membangun kembali dan dibiarkan mereka bebas menjalankan upacara-upacara keagamaannya. Satu-satunya yang diperbuat pihak Persia dalam hal ini hanyalah mengambil Salib Besar dan dibawanya ke negerinya. Bilamana kelak kemenangan itu berganti berada di pihak Rumawi Salib itupun diambilnya kembali dari tangan Persia. Dengan demikian peperangan rohani di Barat itu tetap di Barat dan di Timur tetap di Timur. Dengan demikian rintangan moril tadi sama pula dengan rintangan alam dan kedua kekuatan itu dari segi rohani tidak saling berbenturan. D. Bizantium Ahli Waris Roma Keadaan serupa itu berlangsung terus sampai abad keenam. Dalam pada itu pertentangan antara Rumawi dengan Bizantium makin meruncing. Pihak Rumawi, yang benderanya berkibar di benua Eropa sampai ke Gaul dan Kelt di Inggris selama beberapa generasi dan selama zaman Julius Caesar yang dibanggakan dunia dan tetap dibanggakan, kemegahannya itu berangsur-angsur telah mulai surut, sampai akhirnya Bizantium memisahkan diri dengan kekuasaan sendiri pula, sebagai ahliwaris Kerajaan Rumawi yang menguasai dunia itu. Puncak keruntuhan Kerajaan Rumawi ialah tatkala pasukan Vandal yang buas itu datang menyerbunya dan mengambil kekuasaan pemerintahan di tangannya. Peristiwa ini telah menimbulkan bekas yang dalam pada agama Masehi yang tumbuh dalam pangkuan Kerajaan Rumawi. Mereka yang sudah beriman kepada Isa itu telah mengalami pengorbanan-pengorbanan besar, berada dalam ketakutan di bawah kekuasaan Vandal itu. E. Sekte-Sekte Kristen dan Pertentangannya Mazhab-mazhab agama Masehi ini mulai pecah-belah.Dari zaman ke zaman mazhab-mazhab itu telah terbagi-bagi ke dalam sekta-sekta dan golongan-golongan. Setiap golongan mempunyai pandangan dan dasar-dasar agama sendiri yang bertentangan dengan golongan lainnya. Pertentangan-pertentangan antara golongan-golongan satu sama lain karena perbedaan pandangan itu telah mengakibatkan adanya permusuhan pribadi yang terbawa oleh karena moral dan jiwa yang sudah lemah, sehingga cepat sekali ia berada dalam ketakutan, mudah terlibat dalam fanatisma yang buta dan dalam kebekuan. Pada masa-masa itu, di antara golongan-golongan Masehi itu ada yang mengingkari bahwa Isa mempunyai jasad disamping bayangan yang tampak pada manusia; ada pula yang mempertautkan secara rohaniah antara jasad dan ruhnya sedemikian rupa sehingga memerlukan khayal dan pikiran yang begitu rumit untuk dapat menggambarkannya; dan disamping itu ada pula yang mau menyembah Mariam, sementara yang lain menolak pendapat bahwa ia tetap perawan sesudah melahirkan Almasih. Terjadinya pertentangan antara sesama pengikut-pengikut Isa itu adalah peristiwa yang biasa terjadi pada setiap umat dan zaman, apabila ia sedang mengalami kemunduran: soalnya hanya terbatas pada teori kata-kata dan bilangan saja, dan pada tiap kata dan tiap bilangan itu ditafsirkan pula dengan bermacam-macam arti, ditambah dengan rahasia-rahasia, ditambah dengan warna-warni khayal yang sukar diterima akal dan hanya dapat dikunyah oleh perdebatan-perdebatan sophisma yang kaku saja. Salah seorang pendeta gereja berkata: "Seluruh penjuru kota itu diliputi oleh perdebatan. Orang dapat melihatnya dalam pasar-pasar, di tempat-tempat penjual pakaian, penukaran uang, pedagang makanan. Jika ada orang bermaksud hendak menukar sekeping emas, ia akan terlibat ke dalam suatu perdebatan tentang apa yang diciptakan dan apa yang bukan diciptakan. Kalau ada orang hendak menawar harga roti maka akan dijawabnya: Bapa lebih besar dari putera dan putera tunduk kepada Bapa. Bila ada orang yang bertanya tentang kolam mandi adakah airnya hangat, maka pelayannya akan segera menjawab: "Putera telah diciptakan dari yang tak ada." Tetapi kemunduran yang telah menimpa agama Masehi sehingga ia terpecah-belah kedalam golongan-golongan dan sekta-sekta itu dari segi politik tidak begitu besar pengaruhnya terhadap Kerajaan Rumawi. Kerajaan itu tetap kuat dan kukuh. Golongan-golongan itupun tetap hidup dibawah naungannya dengan tetap adanya semacam pertentangan tapi tidak sampai orang melibatkan diri kedalam polemik teologi atau sampai memasuki pertemuan-pertemuan semacam itu yang pernah diadakan guna memecahkan sesuatu masalah. Suatu keputusan yang pernah diambil oleh suatu golongan tidak sampai mengikat golongan yang lain. Dan Kerajaanpun telah pula melindungi semua golongan itu dan memberi kebebasan kepada mereka mengadakan polemik, yang sebenarnya telah menambah kuatnya kekuasaan Kerajaan dalam bidang administrasi tanpa mengurangi penghormatannya kepada agama. Setiap golongan jadinya bergantung kepada belas kasihan penguasa, bahkan ada dugaan bahwa golongan itu menggantungkan diri kepada adanya pengakuan pihak yang berkuasa itu. Sikap saling menyesuaikan diri di bawah naungan Imperium itu itulah pula yang menyebabkan penyebaran agama Masehi tetap berjalan dan dapat diteruskan dari Mesir dibawah Rumawi sampai ke Ethiopia yang merdeka tapi masih dalam lingkungan persahabatan dengan Rumawi. Dengan demikian ia mempunyai kedudukan yang sama kuat di sepanjang Laut Merah seperti di sekitar Laut Tengah itu. Dari wilayah Syam ia menyeberang ke Palestina. Penduduk Palestina dan penduduk Arab Ghassan yang pindah ke sana telah pula menganut agama itu, sampai ke pantai Furat, penduduk Hira, Lakhmid dan Mundhir yang berpindah dari pedalaman sahara yang tandus ke daerah-daerah subur juga demikian, yang selanjutnya mereka tinggal di daerah itu beberapa lama untuk kemudian hidup di bawah kekuasaan Persia Majusi. F. Majusi Persia di Semenanjung Arab Dalam pada itu kehidupan Majusi di Persia telah pula mengalami kemunduran seperti agama Masehi dalam Imperium Rumawi. Kalau dalam agama Majusi menyembah api itu merupakan gejala yang paling menonjol, maka yang berkenaan dengan dewa kebaikan dan kejahatan pengikut-pengikutnya telah berpecah-belah juga menjadi golongan-golongan dan sekta-sekta pula. Tapi disini bukan tempatnya menguraikan semua itu. Sungguhpun begitu kekuasaan politik Persia tetap kuat juga. Polemik keagamaan tentang lukisan dewa serta adanya pemikiran bebas yang tergambar dibalik lukisan itu, tidaklah mempengaruhinya. Golongan-golongan agama yang berbeda-beda itu semua berlindung di bawah raja Persia. Dan yang lebih memperkuat pertentangan itu ialah karena memang sengaja digunakan sebagai suatu cara supaya satu dengan yang lain saling berpukulan, atas dasar kekuatiran, bila salah satunya menjadi kuat, maka Raja atau salah satu golongan itu akan memikul akibatnya.