PAPER
URGENSI DAKWAH DAN ORGANSISASI
DAKWAH
Diajukan
sebagai salah satu tugas mata kulaih
Dasar-Dasar Manajemen Dakwah
Dosen
Asep Iwan
Oleh:
Lukman Nulhakim
NIM:
209
JURUSAN
MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI
URGENSI DAKWAH DAN ORGANISASI
DAKWAH
A.
Urgensi
Dakwah
Dakwah merupakan suatu yang sangat urgen
bagi keberlangsungan agama Islam sebab dakwah Islamiyyah telah dilaksanakan
oleh nabi SAW dan diteruskan oleh para sahabat beliaw wafat, khalifah, dan
akhirnya diikuti oleh para ulama yang notabenenya pewaris nabi.
Berkembangnya
Islam sampai saat ini, tidak dapt dipungkiri bahwa itu semua berkat adanya
aktivitas dakwah islamiyyah yang dilakukan oleh para juru dakwah dan ulama yang
dengan semangat dan keiklasan mengembangkan agama isalam kepada mereka yang
belum memerlukan agama Islam.
Menyiarkan
suatu agama harus dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan dakwah
untuk menyiarkan agama tersebut dapat diterima oleh umat manusia dengan kemauna
dan kesadaran hatinya, bukan dengan paksaan dan ikut-ikutan saja. Suatu agama
tak akan tegak tanpa adanya dakwah, sautu ideology atau aliran tidak akan
tersebar dan tersiar tanpa adanya kegiatan untuk menyiarkannya, Rusaknya suatu
agama karena pemeluknya meninggalkan dakwah.dengan kata lain dakwah merupakan
satu-satunya factor yang sangat penting untuk kehidupan ideology yang
disebarluaskan kepada khalayak ramai.
Sejarah
memberikan pelajaran kepada kita bahwa setiap kelompok yang menyeru atau
mengajak orang kepada satu paham niscaya pasti da pengikutnya, walupun paham
itu tidak benar atau batil. Aliran atau paham yang bathil dapat berkembang
dengan penyiaran yang terus menerus, sebaliknya paham yang benar atau ideology
yang hak akan lenyap karena meninggalkan upanya penyiaran dan dakwah. Karena
memang yang hak itu tidak akan tersebar dan tersiar dengan sendirinya melainkan
harus ada orang yang menyiarkan dan mendakwahkan ajarab tersebut. Oleh sebab
itulah, Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW untuk menyeru dan berdakwah kepada
manusia agar masuk kepada ajaran yang benar
Jelaslah
bahwa dengan aktivitas dakwah yang dilakukan oleh umat Islam terutama
tokoh-tokohnya, agama islam mampu menyebar ke berbagai wilayah penjuru dunia.
Maka urgensi dakwah didalam agama islam begitu amat penting dan menentukan bagi
masa depan agama ini. Islam tidak akan berkembnag dengan baik, tanpa adanya
aktivitas dakwah.
B. Urgensi Tujuan
Dakwah
Nilai atau
cita-cita mulai yang hendak dicapai dalam aktivitas dakwah adalah tujuan
dakwah, harus diketahui oleh setiap juru dakwah atau da’i.karena seseorang yang
melakukan tujuan apa yang dilaksanakannya itu. Tanpa mengetahui tujuan dari
kativitas dakwah tersebut, maka dakwah tidak akan mempunyai makna apa-apa.
Proses
penyelenggaraan dakwah terdiri dari berbagi aktivitas dalam rangka mencapai
nilai tertentu. Nilai yang ditentukan yang diharapkan dapat dicapaidan
diperoleh dengan jalanmelakukan penyelanggaraan dakwah disebut tujuan
dakwah.Setiap penyelenggaraan dakwah harus mempunyai tujuan. Tanpa adanya
tujuan tertentu yang harus diwujudkan, maka penyelenggaraan dakwah tidak
mempunyai arti apa-apa.bahkan hanya merupakan pekerjaan sia-sia yang akan
menghamburkan pikiran tenaga dan bianya.
Dakwah merupakan
satu rangkanyan kegiatan atau proses, dalam rangka mencapai suatu tujuan
tertentu. Tujuan ini dimaksudkan memberi
arah atau pedoman bagi gerak langkah keggiatan dakwah. Apabila ditinjau
dari segi pendekatan system (system approach), tujuan dakwah merupakan salah
satu unsur dakwah. Di mana antara unsur dakwah yang satu dengan yang lain
saling membantu, saling mempengaruhi, dan saling berhubungan.
Dengan demikian
tujuan dakwah sebagai bagian dari seluruh aktivitas dakwah sama pentingnya
dengan unsur-unsur lain, seperti subnyek dan obnyek dakwah, metode dan
sebaginya. Bahkan lebih dari itu tujuan dakwah sangat menentukan dan pengaruh
terhadap penggunaan metode dan media dakwah, sasaran dakwah sekaligus strategi
dakwah juga berpengaruh olehnya (tujuan dakwah).Ini disebabkan karena tujuan
merupakan arah gerak yang hendak dituju seluruh aktivitas dakwah.
C. ORGANISASI
DAKWAH
1. Pengertian
Organisasi
Untuk mencapai
sasaran dan tujuan dakwah, diperlukan suatu perangkat yang mampu memenej
gerakan dakwah.Dalam hala ini, diperlukan suatu organisasi dakwah yang kuat dan
mapan sehingga gerakan dan aktivitas dakwah islamiyyah dapat berhasil memenuhi
sasaran dan tujuan yabf hendak dicapai.
Organisasi mempunyai dua
pengertian:
a. Organisasi
sebagai kesatuan susunan yang mempunyai pungsi mencapai suatu tujuan.
b.
Organisasi
sebagai unsur atau elemen kesatuan susunan, yang memfunyai fungsi mengaturr
persoalan interen.
Untuk
mencapai tujuannya , organisasi harus berjalan dan dapat melakukan fungsinya.
Hal ini akan terlaksana, pabila unsur-unsur kesatuan dapat bekerja baik, baik
sebagai bagian tersendiri, maupun dalam hubungna dengan unsur-unsur yang lain
atau dalam kesatuan fungsi.
Dalam
organisasi perlu terdapat hal-hal berikut.
1.
Anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga
2.
Susunan dan
bentuk pengurus.
3.
Struktur dan
pembagian kerja
4.
Program kerja,
dan rencana kerja
5.
Peraturan-peraturan
yang menyangkut keluar dan ke dalam dan lain-lain.
Secara
umum organisasi atau institusi Islam di Indonesia dapat dikelompokan kedalam
dua bagian besar, yaitu organisasi formal dan organisasi non formal.
Organisasi
formal ialah sebuah organisasi yang strukturasinya, eksistensi formal atau
statusnya diakui baik oleh kalangan luar maupun kalangan dalam.
Organisasi
nonformal ialah organisasi atau ikatan jama’ah yang mempunyai ciri-ciri:
1.
Ikatan anggota
dengan organisasi bersifat tidak formal
2.
Kepemimpinannya
bersifat fungsional
3.
Jama’ahnya
bersifat terbuka, heterogen, dan nonafiliatif.
Organisasi
nonformal memiliki ciri sektoral atau territorial.
Dari
uraian diatas dapat kita ketahui bahwa organisasi dakwah yaitu usaha dan
gerakan dakwah yang dilaksanakan oleh orang banyak dan mempunyai susunan yang
teratur unruk mencapai tujuan dengan cara yang baik dan cepat.
D. Urgensi
Organisasi Dakwah
Diketahui bahwa
ruang lingkup dakwah sasarannya itu amat lua, sebab ia meliputi semua aspek
kehidupan umat islam, baik kehidupan moral spiritual maupun kehidupan material,
baik kehidupan jasmani maupun rohani dalam mencapai kebahagiaan dan
kesejahteraan di dunia dan di akhirat.
Maka untuk
melaksanakan tugas mulia dan besar itu diperlukan kumpulan para da’I dalam
suatu wadah organisasi dakwah agar menjadi mudah pelaksanaannya. Hal ini
disebabkan karena tindakan-tindakan dakwah dalam tugas yang lebih terperinci,
serta diserahkan pelaksanaannya kepada beberapa orang yang akan mencegah
timbulnya akumulasi pekerjaan hanya pada diri seseorang pelaksana saja.
Disamping
itu,pemerincian kegiatan-kegiatan dakwah menjadi tugas para pelaksana dakwah.
Pembagian tugas-tugas dakwah masing-masing pelaksana dakwah, membuat mereka
mengetahui dengan tepat sumbangan pikiran apa yang harus duberikan dalam dalam
rangka penyelenggaraan dakwah, kejelasan masing-masing terhadap tugas pekerja
yang harus dilakukan, dapat meminimalisir timbulnya salah pengertian,
kekacauan, kekembaran dan kekosongan. Disamping itu, penegasan orang-orang
terhadap tugas tertentu juga untuk menumbuhkan pendalaman orang tersebut
terhadap tugas pekerja yang diserahkan kepadanya.
Selanjutnya
dengan pengorgansasian, kegiatan-kegiatan dakwah yang dirinci akan memudahkan
pemilihan tenaga-tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas
tersebut, serta sarana atau alat yang dibutuhkan.
Pengorganisasian
tersebut akan mendatangkan keberuntungan berupa terpadunya berbagai kemampuan
dan keahlian dari pada para pelaksana dakwah dalam satu kerangka kerjasama
dakwah yang semuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditentukan.
Akhirnya dengan
pengorganisasian, dimana masing-masing pelaksana menjalankan tugasnya pada kesatuan-kesatuan
kerja yang telah ditentukan dengan
Wewenang
yang telah ditentikan pula, akan memudahkan pimpinan dakwah dalam mengendalikan
dan mengevaluasi penyyelenggaraan dakwah.
Adanya
organisasi yang baik dan millitan yang mendukung dakwah Islamiyyah adalah satu
keharusan mutlak karena tanpa adanya organisasi yang demikian, dakwah
islamiyyah tidak akan berjalan dengan baik, bahkan kemungkinan besar akan
mandek dama sekali. Berdasarkan jalan ini maka ada pendapat yang menyatakan
bahwa tugas pendukung terhadap dakwah islamiyyah itu terletak diatas pundak
Daulah Islamiyyah.
Sebagai
mana pada masa khulafaurrasyidin, organisasi Negara mendukung dakwah Islamiyyah
telah dibina lebih sempurna, telah dijadikan sebagai suatu nizham yang
mempunyai alat-alat perlengkapan dan lembaga-lembaga menurut ukuran zamannya
telah cukup baik.
Dr.
Hasan Ibrahim dalam bukunya”Tarikh Al-Islam As-Siyasi’, yang ada pada masa
Khulafarsasydin sebagai berikut:
1.Lembaga
Politik
2.Lembaga
Tata Usaha Negara
3.Lembaga
Keuangan Negara
4.Lembaga
Kehakiman Negara
No comments:
Post a Comment